Top Header Ad

Begini Simulasi Resespi Pernikahan dengan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19

simulasi resepsi pernikahan di Hotel Grand Cokro Balikpapan / ilustrasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gabungan Wedding organizer menggelar simulasi resepsi pernikahan di Hotel Grand Cokro Balikpapan hari ini. Simulasi tersebut dipantau Pemerintah Kota Balikpapan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Kami disini menggelar simulasi resepsi wedding golnya kami ini bagaimana resepsi pernikahan ini bisa menjadi pedoman penyelenaggaraan pernikahan di Balikpapan yang tentunya akan menjadi lampiran dari surat edaran dari Pak Wali Kota,” ujar Hambali Juru Bicara Aspadi yang merupakan penyelenggaran resepsi pernikahan.

Dia mengatakan, dalam simulasi tersebut, benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Kami disini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat mulai dari penerimaan tamu, mencuci tangan, pakai hand sanitizer, thermo gun,” ujarnya.

Lalu tamu undangan pun akan diminta untuk menggunakan amplop digital DANA atupun OVO . Jadi tidak seperti biasa. “Lalu di area penerima tamu kami tidak menyarankan menaruh amplop ditempatnya tapi boleh pakai amplop digital,” ujarnya.

Termasuk untuk nama dan alamat di buku tamu, juga akan diminta ditulis sendiri melalui barcode atau menggunaka google form sehingga tidak ada kontak. Kalau pun tidak, nama tamu undangan ditulis oleh petugas penerima tamu.

“Lalu masuk dengan menjaga jarak tetap, langsung ke pelaminan, di pelaminan pun dia harus jaga jarak, jaga jaraknya harus 1,5 meter dan di area pelaminan dibatasi hanya 4 orang foto,” ujarnya

“Lanjut langsung ke catering, di area catering sudah disediakan hand sanitizer dimasing-masing area makanan, untuk tetap menjaga jarak, makanannya pun tidak ambil sendiri tapi diambilkan oleh pramusaji,”

Setelah ambil makanan, kembali ke tempat duduk. Setelah selesai makan bisa meninggalkan tempat, melalui pintu keluar. Karena akan disedikan 2 pintu khusus yakni untuk tamu undangan yang akan keluar maupun tamu yang akan keluar.

“Selesai makan langsung menaruh piring kotor di tempatnya lalu pulangnya ambil souvenir melalui pintu lainnnya. Ada 2 pintu keluar dan masuk,” ujarnya.

Kemudian untuk tamu undangan juga akan disarankan kepada mempelai maupun keluarga agar dibagi 3 sesi dan jamnya tidak melebih jam 2 siang. “Dari rundown acara jam 8-9 akad nikah dulu, jam 9-10 kemudian turun baju resepsi , jam 10 start sesi tamu pertama,” ujarnya.

Sementara untuk jumlah tamu undangan, sesuai dengan saran yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, hanya boleh 50 persen dari kapasistas gedung, juga akan direview ulang menyesuaikan

“Jumlah tamu undangan akan kami review lagi di protokol kesehatan, jadi mungkin hanya 75 atau 80 tamu undangan,” ujarnya

Harapannya setelah simulasi tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan dan Tim Gugus Tugas untuk mempertimbangkan memberikan ijin menggelar resepsi pernikahan.

“Kami membuat simulasi, bukan protokol fix dari kami, kami mengundang dari Pemkot dari Dinas Kesehatan, dari Dandim dari Kapolres , kami mengundang  agar memberikan masukkan kepada kami protokol ini sudah benar atau ada masukkan dari mereka,” ujarnya

“Gol kami Pak Wali Kota mengelaurkan surat edaran untuk resepsi pernikahan, boleh diadakan resepsi tapi dengan protokol kesehatan.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.