Belum Divaksin dan Booster, Lansia Miliki Risiko Hingga 20 kali Lipat Kematian

Pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, mayoritas penyebab pasien COVID-19 meninggal dunia karena belum divaksin atau belum vaksin lengkap.

“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ucap Menkes Budi

Menurutnya, lansia memiliki risiko paling tinggi hingga 20 kali lipat dibanding dibawah 50 tahun. Karenanya dia mengajak lansia yang belum divaksin termasuk booster untuk segera.

“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” kata Menkes.

Dia mengingatkan, jangan sampai merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Efikasi vaksin akan turun setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.

“Kita lihat kemungkinan orang tertular COVID-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali,” ujarnya

“Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena itu mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.