Pemkot Balikpapan Tidak Dirikan RS Darurat, Ini Alasannya

Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan hingga kini belum juga mendirikan rumah sakit darurat meski jumlah tempat tidur di rumah sakit semakin terbatas dengan terus meningkatnya jumlah kasus covid-19.

Pemkot lebih memilih menambah ruang perawatan dan jumlah rumah sakit rujukan. Jumlah rumah sakit rujukan kini mencapai 11 rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty pun angkat bicara. Dia mengatakan, untuk mendirikan rumah sakit darurat tidaklah mudah. Karena banyak yang harus dipersiapkan mulai dari SDM hingga peralatan medis.

“Memang banyak pertanyaan mengapa tidak membuka rumah sakit darurat. Perlu diketahui membuka rumah sakit darurat bukan hanya membuka gedung tetapi membutuhkan SDM yang banyak. Kemudian instalasi rumah sakit perlu dipikirkan. Kita harus mengalirkan oksigen itu perlu instalasi sendiri,” jelasnya kepada media, (20/01/2021).

Dia mencontohkan Embarkasi Haji yang menjadi tempat isolasi bagi pasien covid-19 dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG). Sebelumnya Wali Kota Rizal Effendi sempat berencana Embarkasi Haji akan menjadi rumah sakit darurat.

“Embarkasi Haji saja tidak bisa kita bobok-bobok  dindingnya karena statusnya kita meminjam,” ujarnya.

Belum lagi lanjutnya, soal limbah medis yang juga bisa berdampak pada masyarakat sekitar jika tak dikelola dengan benar. Disamping itu jumlah tenaga medis yang terbatas, setelah ada puluhan yang saat ini menjalani isolasi mandiri karena terpapar covid-19.

“Kemudian lagi dipikirkan limbahnya, jangan sampai berdampak pada masyarakat sekitar. Jadi banyak sekali pertimbangan ketika kita akan membuka rumah sakit darurat. Sementara SDM kita banyak yang terpapar,” katanya.

Karena itu langkah yang ditempuh untuk mengatasi keterbatasan tempat tidur perawatan dan ICU pasien covid-19, Pemkot Balikpapan terus berkomunikasi dengan manajemen rumah sakit agar menambah tempat tidur perawatan dan ICU.

“Oleh karena itu kami terus melakukan pendekatan dengan manajemen rumah sakit yang ada bagaimana kita terus berusaha melipatgandakan kapasitas yang ada di rumah sakit,” ujanya.

Hasilnya cukup bagus, karena rumah sakit Hermina menambah 6 tempat tidur dan rumah sakit Hardjanto (Tentara) juga menambah 2 tempat tidur. “Itu berbagai upaya kita menambah tempat tidur lebih banyak lagi,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.