Berikut Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Jadwal Lontar
Keberangkaatan calon jemaah haji dari Bandara Sepinggan Balikpapan / inibalikpapan

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah Arab Saudi telah mengatur jadwal lontar bagi jemaah haji setiap negara. Hal itu untuk keamanan , keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban dalam melontar jumrah.

Jemaah haji harus mengikuti ketentuan waktu tersebut dan menghindari waktu – waktu larangan. Pengaturan waktu lontar jumrah menjadi ikhtiar untuk melindungi jemaah sehingga prosesi haji lancar dan aman.

Anggota Media Center Kementerian Agama RI Widi Dwinanda menyampaikan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan jadwal lontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia.

“Penetapan jadwal ini dalam rangka memberikan perlindungan dan kelancaran pergerakan jemaah haji saat lontar jumrah,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Minggu (16/07/2024).

Ia mengatakan, setelah beristirahat cukup di tenda Mina, jemaah melontar jumrah Aqabah dengan 7 kerikil. Jemaah dapat melanjutkan dengan bercukur atau Tahallul Awal.

“Bagi laki-laki diutamakan mencukur gundul. Untuk wanita cukup memotong rambutnya sepanjang ruas jari. Setelah tahap ini, jemaah dapat lepas ihram dan diperbolehkan memakai pakaian biasa,” kata Widi.

BACA JUGA :

Lontar Jumrah Dapat Diba’dalkan

Widi menyampaikan, melontar jumrah adalah melontar batu kerikil ke arah jumrah Ula, Wustha dan Aqabah dengan niat mengenai objek jumrah (marma) dan kerikil masuk ke dalam lubang marma. Jemaah melontar jumrah pada hari Nahar dan hari Tasyrik. Hukum melontar jumrah adalah wajib.

“Jemaah yang tidak melaksanakan Jumrah terkena dam atau fidyah. Namun bagi jemaah yang berhalangan, melontar jumrah dapat diba’dalkan orang lain,” terang dia.

“Melontar jumrah harus sesuai dengan urutan yang benar. Yaitu mulai jumrah Ula, Wustha dan Aqabah. Lontar jumrah dengan kerikil dilakukan satu per satu. Melontar dengan tujuh kerikil sekaligus dihitung satu lontaran. Pastikan kerikil mengenai marma dan masuk lubang,” sambungnya.

Jemaah haji yang mengalami uzur syar’i diperbolehkan mengakhirkan lontar jumrah. Jemaah dapat melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah secara sempurna sebagai pengganti lontaran hari pertama.

“Setelah itu, jemaah mengulang kembali lontar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah secara berurutan sebagai qadha hari kedua. Bagi jemaah Nafar Tsani, dapat menuntaskan lontaran hari terakhir,” jelas dia.

Cara Lontar Jumrah Yang Diba’dalkan

Jemaah yang berhalangan melontar jumrah dapat diba’dalkan orang lain. Pertama, orang yang mewakilkan orang lain melontar jumrah, agar terlebih dulu melontar untuk dirinya sendiri sampai sempurna. Masing-masing tujuh kali lontaran, mulai dari jumrah Ula, Wustha dan Aqabah.

“Kemudian orang tersebut kembali melontar untuk yang diwakilinya mulai dari jumrah Ula, Wustha, dan Aqobah, dan jumrah Aqabah,” tuturnya.

Kedua, orang yang mewakilkan orang lain melontar jumrah Ula terlebih dulu untuk dirinya sendiri. Selanjutkan melontar tujuh kali lagi lontaran untuk yang diwakili tanpa harus terlebih dulu menyelesaikan jumrah Wustha dan jumrah Aqabah.

“Demikian seterusnya untuk tindakan yang sama di Jumrah Wustha dan Jumrah Aqabah,” tambahnya.

Berikut jadwal lontar jumrah jemaah Haji Indonesia :

1) Tanggal 10 Zulhijah
Pukul 00.00 – 04.30 WAS dan Pukul 10.00 – 00.00 WAS. Kementerian Agama melarang jemaah haji Indonesia melontar pukul 04.30 – 10.00 WAS

2) Tanggal 11 Zulhijah
Pukul 05.00 – 11.00, pukul 11.00 – 17.00 dan pukul 17.00 – 00.00 WAS

3) Tanggal 12 Zulhijah
Pukul 00.00 – 05.00, pukul 05.00 – 10.30, pukul 14.00 – 18.00, dan Pukul 18.00 – 00.00

4) Tanggal 13 Zulhijah
Pukul 00.00 – 05.00, dan pukul 05.00 – 17.00 WAS

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.