Bertambah, Korban Tewas Banjir Spanyol Capai 95 Orang

Korban Banjir Spanyol
Korban banjir bandang Spanyol diperkirakan terus bertambah (X/@@Yoca1000)

VALENCIA, Spanyol, inibalikpapan.com  — Korban banjir bandang di Spanyol bertambah hingga 95 orang hingga Kamis (31/10/2024) dini hari, begitu laporan layanan darurat Valencia seperti dikutip dari Associated Press.

Hujan lebat dan badai sejak Selasa 28 Oktober hingga Rabu 30 Oktober 2024 timbulkan banjir di Spanyol selatan dan timur, mulai Malaga hingga Valencia.

Aliran air berlumpur menggulingkan ratusan kendaraan di jalanan dengan kecepatan tinggi.  Sementara puing-puing dan barang-barang rumah tangga mengapung di jalanan.

Polisi dan layanan penyelamatan menggunakan helikopter untuk mengangkat warga dari rumah mereka. Mereka juga gunakan perahu karet untuk selamatkan pengemudi yang terdampar di atas mobil.

Sedangkan di Andalusia selatan, terdapat satu korban jiwa meninggal dunia.

Pemerintah pusat Spanyol kerahkan personel penyelamat dan lebih dari 1.100 tentara dari unit tanggap darurat ke daerah yang terkena dampak.

Pemerintah pusat Spanyol membentuk komite krisis untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan terhadap korban banjir.

Salah satu kota di Valencia, Paiporta, mengalami kerugian yang luar biasa.  Wali Kota Maribel Albalat mengatakan kepada RTVE bahwa lebih dari 30 orang tewas di kota berpenduduk sekitar 25.000 orang itu.

Mereka termasuk enam penghuni panti jompo.  Media menyiarkan rekaman video para lansia di kursi roda di panti jompo Paiporta. Beberapa berteriak ketakutan saat air naik hingga setinggi lutut mereka.

“Kami tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dalam 10 menit desa itu meluap dengan air,” kata Albalat.

Banjir Bandang Setelah Hujan Badai Delapan Jam

Badan cuaca nasional Spanyol mengatakan hujan turun lebih banyak dalam delapan jam di Valencia daripada yang terjadi dalam 20 bulan sebelumnya, dan menyebut banjir itu dahsyat.

Saat banjir surut, lapisan lumpur tebal bercampur sampah tutup jalanan hinga setinggi 30 sentimeter.

Mobil-mobil menumpuk dan jalan-jalan dipenuhi gumpalan cabang pohon yang tergenang air.

Terletak di sebelah selatan Barcelona di pesisir Mediterania, Valencia merupakan destinasi wisata yang terkenal dengan pantainya, kebun jeruk, dan asal muasal hidangan nasi, paella.

Wilayah ini memiliki ngarai dan dasar sungai kecil yang sebagian besar tahunnya kering sepenuhnya, tetapi cepat terisi air saat hujan. Beberapa sungai tersebut melewati daerah berpenduduk.

Spanyol telah mengalami badai musim gugur yang serupa dalam beberapa tahun terakhir.  Namun, tidak ada yang sebanding dengan kehancuran selama dua hari terakhir.

Banjir bandang di Valencia ini hampir sama dengan banjir di Jerman dan Belgia pada tahun 2021 yang tewaskan 230 orang.

Pemerintah Spanyol Perkirakan Peningkatan Jumlah Korban Banjir Yang Tewas

Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena daerah lain belum melaporkan korban dan upaya pencarian. Kondisi ini terus berlanjut di tempat-tempat yang sulit dijangkau.

“Kami menghadapi situasi yang sangat sulit,” kata menteri kebijakan wilayah, Ángel Víctor Torres. “Fakta bahwa kami tidak dapat memberikan jumlah orang yang hilang menunjukkan besarnya tragedi ini.”

Spanyol masih dalam tahap pemulihan dari kekeringan parah dan telah mencatat rekor suhu tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Para ilmuwan mengatakan peningkatan episode cuaca ekstrem kemungkinan terkait dengan perubahan iklim. Kekeringan yang berkepanjangan membuat tanah semakin sulit menyerap air dalam jumlah besar.

Badai juga melepaskan tornado langka dan hujan es hingga melubangi jendela mobil dan rumah kaca.

Pengaruh Banjir Spanyol Terhadap Transportasi dan Pertandingan Sepakbola

Transportasi juga terdampak.

Sebuah kereta cepat dengan hampir 300 orang di dalamnya tergelincir di dekat Malaga, meskipun otoritas kereta api mengatakan tidak ada yang terluka.

Layanan kereta cepat antara kota Valencia dan Madrid terputus, dan kementerian transportasi mengatakan butuh waktu hingga empat hari untuk memulihkan layanan kereta cepat ke ibu kota.

Jalur bus dan kereta komuter juga terputus. Selain itu, pembatalan penerbangan juga terjadi hingga 1.500 orang terlantar di bandara Valencia.

Pertandingan sepak bola yang melibatkan Valencia dan Levante batal serta para pemain dari Barcelona dan Madrid mengheningkan cipta untuk para korban banjir sebelum berlatih pada Rabu.

Presiden daerah Valencia Carlos Mazón imbau masyarakat tetap di rumah, dengan mengatakan perjalanan melalui jalan darat sulit karena pohon tumbang dan tumpukan kendaraan.

Upaya penyelamatan terhambat oleh kabel listrik yang putus dan pemadaman listrik, dan layanan darurat daerah menanggapi sekitar 30.000 panggilan, kata Mazón.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen katakan kepada wartawan di Brussels bahwa European Union akan kordinasikan tim penyelamat menggunakan sistem satelit geomonitoring Copernicus.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.