BI Balikpapan Siapkan Uang Pecahan untuk Lebaran Rp 1,54 Triliun

uang pecahan / ilustrasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Balikpapan menyiapkan uang pecahan untuk masyarakat Balikpapan maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dalam menyambut lebaran

Manajer Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveillans Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan, Nyi Mas Mirnayanti mengatakan, jumlah uang pecahan yang disiapkan mencapai Rp 1,54 triliun.

“Jumlah persediaan itu ada kenaikan sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya. Dimana tahun 2017, persediaan untuk uang kartal pada saat ramadan menjelang lebaran sebesar Rp1,24 triliun,” ujarnya.

Dalam melayani penukaran uang pecahan, Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan menyiapkan mobil kas keliling yang beroperasi tempat dimana adanya kegiatan bazar ramadan dan pasar tradisional secara bergantian.

Namun layanan penukaran uang pecahan melalui mobil kas keliling itu hanya sampai 8 Juni mendatang. Selain itu, masyarakat juga bisa menukarkan uang pecahan di sejumlah perbankan yang juga melayani.

“Harapannya masyarakat melakukan penukaran uang ditempatkan yang sudah tersedia perbankan, dan tidak menukarkan ke tempat lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, sejak mulai dioperasikan mobil kas keliling, terlihat diserbu warga yang ingin menukarkan uangnya. Warga bahkan mengantri untuk menukarkan uangnya dengan uang baru untuk kebutuhan lebaran.
“Saya menukarkan uang untuk kebutuhan lebaran dan ini menjadi tradisi setiap tahunnya harus ada uang baru untuk lebaran. Tukarnya tidak banyak hanya Rp3,5 juta,” ujar Sadipah.

Senada, Tohadi yang juga melakukan penukaran uang untuk kebutuhan lebaran. Uang pecahan yang ditukar adalah Rp5000 dan Rp10000 baru. Dengan nominal penukaran Rp 3 juta.’

Dia mengatakan, uang baru pecahan itu dipersiapkan untuk lebaran yang akan diberikan untuk anak-anak yang bersilaturhmi ke rumahnya.

“Namanya anak-anak pasti senang kalo datang ke rumah ada ampau lebarannya,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.