Top Header Ad

Biaya Hidup di Kaltim Tinggi, Program Makan Bergizi Gratis Terancam

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik / inibalikpapan
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik / inibalikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialokasi Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 10 ribu per anak tak mencukupi jika diterapkan di Kaltim.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik saat meninjau  simulasi Program MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Balikpapan, Rabu 11 Desember 2024.

Dia mengatakan, sulit diterapkan di Kaltim jika harga hanya Rp 10 ribu per anak. Karena biaya hidup yang tinggi. Sehingga perlu ada pertimbangan tambahan anggaran daerah.         

“Harga paket makanan yang dianggarkan Rp10 ribu per paket dari pusat mungkin sulit tercapai di daerah dengan biaya hidup tinggi,” ujarnya, Rabu 11 Desember 2024.

“Program ini membutuhkan pertimbangan alokasi anggaran daerah untuk kelancaran pelaksanaannya,” .

Akmal Malik mengungkapkan bahwa biaya hidup yang tinggi di Balikpapan, Samarinda, dan daerah lain, seperti Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), menjadi tantangan utama.

Paket makanan dengan harga sekitar Rp17 ribu per paket dalam simulasi menunjukkan adanya potensi kekurangan anggaran untuk menutupi selisih biaya.

BACA JUGA :

Maka dari itu, simulasi yang dilakukan pemerintah daerah ini sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan tambahan anggaran daerah guna memastikan keberlanjutan program makan bergizi gratis bagi siswa di seluruh Kaltim.

Dia mengungkapkan, program tersebut, direncanakan akan dimulai pada awal 2025, dengan tujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak termasuk di Provinsi Kaltim.

Akmal Malik berharap hasil simulasi ini akan menjadi acuan untuk pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah pusat agar program ini dapat dijalankan dengan sukses di Kaltim.

“Simulasi ini penting sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan efektif, dan kami siap mendukung penuh keberhasilan program Bapak Presiden di Kaltim,” ujarnya

Sebelumnya, simulasi serupa juga telah dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, di SLB Negeri Samarinda dan SDN 002 Sungai Pinang, Kota Samarinda.

SLB Negeri Balikpapan, yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, menyelenggarakan pendidikan dari tingkat SD hingga SMA, dengan total 417 siswa. (adpimprovkaltim)

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.