Biaya Pembangunan Jembatan Kampung Baru Ujung-Kariangau Rp1 T
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah kota tahun ini akan memulai pembangunan jembatan Kampung Baru Ujung-Kariangau, Balikpapan Barat. Namun pada APBD 2016 ini baru menyiapkan dokumen perencanaan pembebasan tanah warga yang terkena dalam proyek pembangunan jembatan.
“Dalam pembangunan jembatan itu, ada pembebasan lahan khususnya diujung jembatan yang berada di daerah kampung baru ujung. Ketika proyek itu kena tanah warga maka harus melalui tahapan-tahapan proses pengadaan tanah, mulai dari perencanaan dulu baru penetapan lokasi, peta bidang, apraissal baru dibayar,” kata Kepala PU Tara Alorante (7/1/2016).
Namun Tara mengaku belum tahu berapa luasan tanah dan jumlah warga yang terkena pembebasan lahan.” Ketika dokumen perencaan kami siapkan itu nanti akan ada sosialisasi lagi secara konkrit bahwa areal ini terkena proyek jembatan. Siapa punya pemilik diareal itu mohon bukti-bukti kepemilikan diproses lebih lanjut. “ Luasan tanah belum diukur nanti didokumen perencaan kelihatan semua,” terangnya.
Diakui, pihaknya baru sekali melakukan sosialisasi. Pada sosialisasi pertama sangat mendukung masyarakat terhadap keberadaan jembatan Kampung Baru ujung-Kariangau.” Sangat mendukung masyarakat,” katanya.
Secara keseluruhan panjang jembatan sekitar 1,7 km. Untuk bentang panjang jembatan yang berada diatas laut, memiliki panjang sekitar 200 meter. “ Bentang panjang diatas air laut itu 200 meter. Tingginya 17 meter,” ujarnya.
Mengenai biaya pembangunan berdasarkan DED dua tahun lalu katanya sekitar Rp800 miliar. Namun jika direalisasikan pada 2016 atau 2017, akan ada perubahan biaya karena DED dibuat dua tahun lalu “ Kemungkinan bisa Rp1 triliun termasuk jalan offride tadi dan penyesuaian harga bahan baku,” tukasnya.
Proyek pembagunan jalan itu, sempat dipantau langsung oleh Komisi III DPRD kota bersama Kepala PU Tara Alorante, Kadishub kota Sudirman Djayaleksana pada Rabu siang (6/1/2016). “ Kalau ini dibangun tentu akan membuka dua wilayah yang selama ini terpisah laut. Kan itu masuk wilayah Balikpapan Barat. Kita harapkan Kariangau dan Kampung baru bisa jauh lebih cepat berkembang,” tambah Anggota Komisi III DPRD Kota Dapil Balikpapan Barat Baharuddin daeng Lala. (Andi)
BACA JUGA