Bid Humas Polda Kaltim Siap Dukung Pembangunan IKN Smart City

 RAKERNIS TUJUH DIVISI MENUJU POLRI PRESISI
 

Balikpapan – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang akan segera berlangsung menjadi salah satu perhatian utama Polda Kaltim pada gelaran Rakernis yang melibatkan tujuh satuan kerja (satker), di mana salah satu satker yang terlibat adalah Bid Humas, pada Rabu (30/3/2022).

Menanggapi isu tersebut, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengatakan, pihaknya siap mendukung dan mengawal proses pembangunan IKN lewat berbagai program yang tengah diusung.

“Kami siap memberi dukungan penuh pada hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kehumasan Polri,” ujarnya.

Diketahui, soal produksi informasi dan sosialisasi, Polda Kaltim sudah aktif melakukannya, dengan memanfaatkan media sosial Polda Kaltim dan media  Polri, seperti Polri TV dan Radio.

Sampai saat ini, hadirnya Polri TV Radio yang menjadi implementasi program penguatan sistem komunikasi publik, telah diunduh sebanyak 33.552 kali oleh pengguma Android dan 1.310 kali oleh masyarakat pengguna iOS.

Sedangkan jumlah penonton rata-rata per hari yakni 1.700 penonton, dengan penonton tertinggi dalam satu hari sebanyak 21.420 penonton.

“Dengan banyaknya masyarakat yang mengakses Polri TV Radio, kami meyakini sistem komunikasi publik yang sudah berjalan selama ini mampu menjadi wadah informasi bagi masyarakat mengenai perkembangan IKN,” beber Kombes Pol. Yusuf.

Selain itu, menurut Kabid Humas Polda Kaltim, jajarannya juga telah berinovasi pada layanan Sistem Pengelolaan Informasi Terpadu (SPIT), sebagai akses mempermudah masyarakat dan media dalam membuat pemberitaan tentang Polri.

“Kami juga telah menghadirkan juru bahasa isyarat pada setiap konferensi pers dan peningkatan kemampuan public speaking bagi anggota,” paparnya.

Dengan seluruh program kerja dan inovasi yang telah dan akan berjalan, Kombes Pol. Yusuf berharap, keterbukaan informasi menjadi salah satu pondasi dalam menjadikan IKN sebagai Smart City dengan manajemen konflik sosial yang efektif. (*)