BMI Kaltim Gelar Festival dan Kompetisi Love Bird 2018

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam rangka HUT ke-18 tahun Banteng Muda Indonesia (BMI) Kaltim menggelar lomba burung Love bird. Kompetisi ini untuk merangkul sekaligus menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan pecinta burung love bird kota Balikpapan.

“Paling tidak dari kita selaku BMI organisasi sayap partai PDI Perjuangan ini dapat membangun komunikasi kepada pemuda dan pecinta love bird,” ujar Ketua panitia Love Bird Festival dan Kompetisi 2018 Suwanto, di taman Pemancingan Batu Butok, Balikpaan Utara, Sabtu sore (28/4/2018).

Dalam kompetisi terdapat 175 love bird yang ikut dalam 11 kelas yangdipertandingkan. Suwanto berpendapat tingginya antusias perserta membuat kompetisi semakin marak dan ramai.

Pecinta burung love bird saling memperkenalkan dan membuktikan kalau burung kesayangan menjadi yang terbaik. “Yang nilai lamanya di bunyi. Buntut bergerak. Biasanya peserta seperti ini 20-30 saja tapi ini bisa satu kelas pertandingan 50-60 burung,” tambahnya. Dalam even ini panitia menyediakan hadial total uang tunai Rp10 juta.

Ketua BMI Kaltim Eddy Sunardi yang akrab dikenal Eddy Tarmo menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kompetisi love bird yang ramai diikuti pecinta burung. “Kami mengapresiasi dan terimakasih atas keikutsertaan dalam kompetisi yang digelar BMI Kaltim ini. Dengan ajang ini menjalin tali silaturahmi sesama penghobi burung,” ujarnya.

Menurutnya BMI Kaltim sebagai sayap organisasi partai PDI Perjuangan selalu bersinergi dengan program-program partai.

“BMI akan ikut menyukseskan pilkada 2018 dengan memenangkan paslon yang diusung PDI Perjuangan nomor urut 4 serta menyukseskan Pilres dan pileg 2019 mendatang,” tutur Eddy yang juga anggota DPRD Kaltim dapil Balikpapan.

Seorang peserta yang menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi love bird, Andongkawi mengaku sudah delapan kali menang setiap kali ada kompetisi love bird. “ Ini jenis burung lovebird Pasjoe (pastel hijau). Ya sudah 8 kali menang. Intinya perawatan harian, pakan jangan sampai telat dan jaga kebersihan kandang,” kata Andongkawi warga Adiguna ini.

Umur burung yang dimiiliki baru 4 bulan, dengan bibit pertama kali beli Rp450 ribu. “Belum ada yang nawar tapi di kalangan ada sih yang nawar,” ucap Andong.

Seoang perserta lainya Nassar menyebutkan burung mungil berbulu hijau seperti pastel ini agak kuning ini bahkan di pulau Jawa harganya pernah mencapai Rp2 miliar dengan pemilik bernama Kusumo. “di Samarinda saya dengar-dengar ada yang ditawar sampai 800 juta,” ceritanya.

Nassar kini memiliki empat ekor burung pasjoe. Dia rela mengeluarkan kocek untuk seorang bibit burung lovebird Rp400 ribu. “burung bagus itu tergantung pada bibitnya. Kalau trahnya bagus biasanya anakan dan turunan bagus. Sekarang ini sudah banyak kok orang melakukan penangkaran,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.