BNPB Salurkan Bantuan Rp 250 Juta Bagi Korban Banjir Mahulu
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara resmi menyalurkan bantuan senilai Rp 250 juta untuk Banjir Mahulu. Banjir di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim) terjadi sejak Selasa (14/5/2024).
Bantuan ini diterima Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam sebuah seremoni yang digelar di VVIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS). Pada Balikpapan, Sabtu (18/5/2024).
Direktur Mitigasi bencana BNPB Berton SP Panjaitan mengharapkan dana ini bisa membantu masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Mahakam Ulu.
“Kami berharap bantuan dana ini memudahkan masyarakat untuk digunakan, tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Pemerintah sangat concren dengan dampak bencana ini,” ujar Berton.
Selain dana, BNPB juga menyerahkan secara simbolis peralatan penanganan darurat yang dibutuhkan masyarakat. Peralatanan penanganan darurat tersebut mencakup tenda pengungi, perahu karet dan mesin, tenda keluarga. Makanan siap saji, sembako, peralatan kesehatan, dan matras.
Kemudian selimut, kasur lipat, pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak, genset, light tower, lampu solar panel, dan mesin alat konstruksi. Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut baik dan mengapresiasi bantuan dana dan peralatan penanganan darurat bencana ini
“Kami berterima kasih, mewakili Bupati Mahakam Ulu dan Kutai Baray. Semoga semua dalam kondisi baik-baik saja, terima kasih kepada BNPB,” imbuh Akmal.
Akmal mengungkapkan, usai meninjau lokasi bencana di wilayah Kabupaten Mahulu bersama Kapolda Katim Irjen Pol Nanang Avianto dan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Masud, operasionalisasi pemerintahan terhenti.
Hal ini karena beberapa infrastruktur dasar seperti jaringan listrik, dan jaringan air bersih terputus.
10 SMP dan 24 SD TTerdampak
Selain itu, sebanyak 10 SMP, 24 SD, dan 42 TK terdampak banjir dengan kondisi saat ini tidak dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Akmal, hingga saat ini bencana banjir dan longsor di Mahakam Ulu telah mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia.
Oleh karena itu, dia meminta semua pihak berkolaborasi membersihkan sekolah, mushola, dan sejumlah infrastruktur dasar agar bisa kembali pulih seperti sedia kala.
“Kapal tidak bisa masuk karena debit air tinggi. Yang kami khawatirkan adalah banjir ini sudah mengarah ke Kutai Kartanegara, untuk slenajutkan ke Samarinda. Untuk itulah kami mengusulkan disediakannya early warning system atau sistem peringatan dini bencana,” papar Akmal.
BACA JUGA