Bocah penderita Kelainan Darah Kambuh Lagi, Rumah Sakit Keterbatasan Alat dan Ahli
BALIKPAPAN. Inibalikpapan.com – Rumah sakit umum Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan merekomendaasikan merujuk Dicha Larasari bocah SD kelas I penderita kelainan darah atau Hemofilia ke RSUP Sardjito Jogyakarta karena keterbatasan peralatan medis dan tim dokter ahli dalam penanganan penyakitnya.
Dicha pada 2014 mendapat perawatan di Jogjakarta setelah mendapatkan bantuan masyarakat sebesar Rp60 juta. Kondisinya sempat membaik bahkan sembuh sehingga dipulangkan ke Balikpapan. Selama setahun Dicha tak pernah kambuh bahkan sudah bisa sekolah di SD 015 Balikpapan Namun seminggu terakhir Hemofilia yang diderita Dicha kembali kambuh.
Sejak sepakan hingga kini Dicha Larasari, penderita Hemofilia harus menjalani perawatan di RSKD Balikpapan. Namun pihak rskd terkendala penanganan penyakit bocah kelas satu SD ini.
Di RSUP Sardjito Jogjakarta perawatannya jauh lebih lengkap. Selain itu, ditangani oleh beberapa dokter seperti ahli darah, ahli gizi, dan lambung dan juga dilengkapi alat endoskopi anak yang berfungsi menutup lubang luka pendarahan di lambung Dicha.
“Kata dokter, kalau di Jogya lebih lengkap alatnya dan dokter yang menangani,” ujar Nurlina ibu Dicha di RSKD (28/5/2017).
Dicha, hari ini terlihat tenang sambil memegang mainannya dengan selimut yang menutupi badannya. Selain itu sejumlah selang infus juga tampak banyak menempel di sekujur tubuhnya.
Saat ini dicha sedang puasa karena jika ada makanan masuk maka lambungnya akan mengalami pendarahan. Pengobatan juga rutin didapatkan yakni obat antinyeri, vitamin, nutrisi, antibiotik dan oksigen bila sesak napas.
Nurlina mengatakan putrinya mengalami kelainan darah dan Hepatitis B akut hingga sudah menjalar ke otak. RSKD sudah tidak mampu lagi untuk menangani penyakit ini dan disarankan untuk di rujuk ke RSUP Sardjito Jogjakarta.
“Saya pasrah aja dan menyerahkan sepenuhnya perawatan di Balikpapan. Saya nggak ada dana sekarang ini hanya pakai BPJS kelas III,” tuturnya lirih.
Kondisi Dicha yang kurang baik inipun ini dikunjungi Ketua komisi IV DPRD Balikpapan. Ketua Komisi IV DPRD Mieke Henny meminta pemerintah provinsi dan kota menyiapkan peralatan dan tenaga medis khusus untuk kasus – kasus yang langka seperti kelainan darah yang diderita Dicha.
“Rumah sakit bilang nggak sanggup tangani Dicha Larasari. Kasian sekali dan kita berharap rumah sakit bisa menyiapkan SDM maupun alat kesehatan bagi penyakit langka seperti Hemofilia ini,” ujarnya.
Meike menghimbau agar masyarakat dapat ikut membantu beban yang diderita Dicha sehingga mendapatkan perawatan di rumah saki Jogya. “Sekarang ini memang dana pemerintah sangat terbatas. Tapi yang lebih penting adalah rasa berbagi dan tolong menolong antar sesama yang sangat diperlukan. Silakan yang bisa bantu membantu ibu Dicha ini,” himbaunya.
Mieke langsung bertemu dengan orang tua paisen Malang ini, Nurlina. Terlihat disela-sela perbincangan ini, Nurlina meneteskan air mata karena tidak mampu tidak kuasa menahan sakit yang diderita putrinya.
Nurlina menuturkan memiliki empat orang anak namun tiga orang sudah meninggal dunia akibat penyakit yang sama. “Sekarang yang bertahan tinggal Dicha . semoga dia bisa melewati sakitnya . Sekarang kondisinya sangat lemah,” ucapnya.
BACA JUGA