Pelayanan Bongkar Muat Logistik di Bandara Sepinggan Kini Makin Cepat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Angkasa Pura I Balikpapan terus meningkat pelayanan salah satu di bongkar muat logistik dengan mempercepat waktu yang semula 90 menit menjadi 60 menit.
Semua pelayanan logistik dilayani dalam sebuah ruangan pelayanan terpadu baik menyangkut pembayaran, komplain maupun bentuk pelayanan logistik dengan ruangan berpendingin.
General Manager AP I Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan pihaknya terus berbenah memberikan pelayanan terbaik kepada mitra kerja dan masyarakat.
Farid berharap dengan ada pelayanan logistik yang baru ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja dan pekan kepada customer sehingga tingkat kepuasan dan kepercayaan bisa meningkat.” Kita bersama ALFI Balikpapan punya komitmen bersama untuk berbenah dalam pelayanan logistik.
“Ruang ini bisa untuk selesaikan komplain -komplain,” kata GM AP I Sepinggan Farid Indra Nugraha dan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Balikpapan Faisal Tola meninjau pelayanan Logistik Bandara Sepinggan, didampingi Manager Logistik AP I Hendra Kurniawijaya, Rabu malam (15/5/2019).
Dia menilai kemitraan dengan ALFI merupakan kemitraan sejati yang kedua belah pihak saling mendukung untuk perbaikan pelayanan.” Tentu saja ini simbiosi mutualisme yang abadi karena itu harapan kita bisa saling koreksi untuk perbaikan. Misalnya ngak ada minuman ini ruang tunggu fasilitas pelayanan customer Service,” ujarnya.
Manager Logistik Angkasa Pura I Balikpapan Hendra Kurniawijaya menambahkan pelayanan terpadu logistik makin mempercepat pelayanan. Peningkatan pelayanan ini mulai dilaksanakan 1 Mei 2019.
“Servis pelayanan yang diberikan dari turun sampai kedepan kita berikan garansi pelayanan. Ada Peningkatan pelayanan yang tadinya 90 menit jadi 60 menit untuk proses barang,” ungkapnya saat mendampingi kunjungan GM AP I dan ALFI Balikpapan.
Pelayanan logistik di Bandara SAMS Sepinggan setiap harinya melayani distribusi logistik dengan tonase hingga 110 ton perhari yang semula 130 ton. ” Produk yang dilayani paling banyak produk komsumtif kayak pakaian jadi, dan produk lainnya, ” tambahnya.
BACA JUGA