BPJamsostek Siapkan Program Jaminan Baru, Klaim Kematian Meningkat
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Saat ini jumlah kepesertaan mereka yang mengikuti BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek di Kalimantan masih sangat rendah. Hal inilah yang menjadi upaya dari BPJamsostek untuk menaikan jumlah kepesertaannya pada 2022 mendatang.
Deputi Direktur BPJamsostek Kalimantan, Rini Suryani mengatakan, jumlah kepesertaan di Kalimantan ini masih total dibawah 50 persen dari total pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima upah dan pekerja jasa konstruksi.
“Untuk kepesertaan penerima upah sekitar 52 persen, bukan penerima upah 66 persen,” ujar Rini Suryani kepada media, Kamis (23/12/2021).
Rini menambahkan, ditahun 2022 sasaran utama BP Jamsostek yakni menggandeng para pekerja bukan penerima upah bisa bergabung dengan BP Jamsostek, dan mengikuti lima program yang sudah dicanangkan.
“Saat ini kita di BP Jamsostek ada 4 program, tahun depan kami tambah satu program lagi yakni program jaminan kehilangan pekerjaan,” ungkapnya.
Selain itu diharapankan ada kontribusi daerah yang bisa membantu khususnya bagi pekerja bukan penerima upah dapat dimasukan dalam program BP Jamsostek seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Di Kukar ada 35 ribu pekerja bukan penerima upah yang dibayarkan preminya oleh Pemkabnya, harapan kita kedepan bisa sebagai contoh buat daerah lainnya di Kaltim,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 juga Klaim Jaminan Hari Tua juga cukup meningkat, pasalnya banyak pekerja yang di PHK, kemudian banyak perusahan tutup.
“Tapi yang paling meningkat pencairan program jaminan kematian itu sudah 200 persen, karena banyak juga pekerja yang meninggal akibat covid ini,” tutupnya.
BACA JUGA