Budidaya Udang Vaname Potensi Ekspor, Keuntungan Hingga 200 Persen

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kaltim Kementerian Hukum dan HAM Jumadi didampingi Kepala Lapas Balikpapan Pujiono Slamet. serta Wali Kota Rahmad Mas’ud saat melakukan panen

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Balikpapan melakukan panen udang vaname yang merupakan hasil budidaya warga binaan bersama petugas pada Jumat (12/11/2021).

Kasubsi Bina Kerja Lapas Klas IIA Balikpapan Setyo Jatiatmoko mengatakan, bahwa udang vaname selama ini budiaya yang di ekspor sehingga bernilai ekonomi tinggi. Bahkan keuntungannya hingga 200 persen.  

“Udang vaname ini bernilai ekspor, itulah kenapa saat pandemi para pelaku budidaya udang vaname tak terdampak. Ini tahan krisis, keuntungannya sampai 250 persen,” katanya.

Karena biaya operasionalnya untuk  satu kilogram budidaya udang vaname hanya sekitar Rp 40 ribu dan rata-rata dijual sekitar Rp 80 ribu hingga Rp 120 ribu. Untuk yang dibekukan Rp80-90 ribu sedang kan yang masih hidup Rp120 ribu.

“Inilah yang jadi alasan kanepa Lapas Balikpapan mau belajar, mau ujicoba budidaya udang vaname,” ujarnya

Namun hasil panen budidaya udang vaname Lapas Balikpapan hanya dijual ke restauran terdekat. Karena hasil panen hanya sekitar 100-200 kilogram, dan budidayanya hanya 3 kolam bundar.

“Hasil panen dari budidaya yang kami lakukan jual ke restauran terdekat pemesannya sudaha ada,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, selama ini budidaya udang vanamen dibantu tiga warga binaan salah satunya sudah bebas. Sehingga harapannya, bisa memanfaatkan ilmu yang didapat.

“Saat ini budidaya udang vaname yang sudah kami jalankan sistem kolam bundar dilakukan tiga warga binaan,” ujarnya

Budidaya udang vaname yang dilakukan Lapas Balikpapan dimulai pada Juni 2021 lalu. Mulai dari persiapan kolam bundar, kemudian tebar bibit hingga panen yang hanya sekitar tiga bulan lebih.

“Kita siapkan kolamnya di bulan Juni tanggal 26, lalu 29 Juli kita tebar bibit, jadi sekitar 104-105 hari panen,” jelasnya.

Dimana satu kolam bibit yang ditebar 10 ribu per kolam.  Seluruhnya ada tiga kolam dengan 4  diameter dan  volume air 10 kubik. “Mestinya 5 ribu bibit yang ditebar, tapi kami nekat belajar 10 ribu,” ujarnya.

Adapun berat udang yang dihasilkan 15-16 gram dan terberat nencapai 18-19 gram, dengan ukuran hingga 60-70 cm. “Budidaya prosesnya cukup rumit artinya perlu disiplin waktu, terus ilmunya juga,” ucapnya.

Budidaya udang vaname membutuhkan air laut dan air tawar. Lalu melakukan sterilisasi untuk memastikan tidak ada bakteri yang bisa menyebabkan udang mati. “Jadi banyak hal tentang budidaya udang vaname ini, ” katanya.

Disamping itu, pakannya juga harus diperhatikan karena udang vaname juga sifatnya kanibal atau memakan sesama. “Kalau terlambat kasih makan dia bisa makan sesama, gak bisa nahan lapar,” ujarnya.

Namun sayangnya, tidak banyak yang tertarik membudidaya udang vaname di Kota Balikpapan. Karena informasinya hanya ada dua yang mengembangkan yakni Balai pertanian dan Lapas Balikpapan. Padahal Balikpapan wilayah pesisir harusnya bisa dimanfaatkan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.