Bukan Penghasil Batu Bara dan Kelapa Sawit, Ekspor Balikpapan Sumbang Rp 50,1 Triliun Bagi Devisa Negara
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kontribusi Kota Balikpapan bagi devisi negara khususnya melalui ekspor industri, batu bara maupun Crude Palm Oil (CPO) dari kelapa sawit cukup tinggi.
Berdasarkan data eskpor Balikpapan 2021, nilainya, mencapai Rp 50,1 triliun atau menyumbang 7,3 miliar dollar US yang didominasi industri tambang batu bara mapun CPO.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman saat sosialisasi kebijakan ekspor dan informasi peluang pasar ekspor yang di gelar Kadin Balikpapan, di Hotel Novotel, Kamis (01/12/2022)
“Ekspor Kota Balikpapan pada tahun 2021 mencapai 50,1 triliun rupiah dengan nilai devisi yang dihasilkan sebesar 7,3 miliar dollar US yang didominasi oleh batu bara dan CPO,” ujarnya
Menariknya, Balikpapan bukanlah penghasil batu bara dan kelapa sawit. Rata-rata berasal dari daerah lain di Kaltim. Bahkan sejak awal Pemerintah Kota Balikpapan DPRD telah melarang ada aktifitas tambang.
Batubara dan kelapa sawit justru berasal dari Kutai Kertanegara, Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Kutai Barat, Berau maupun Mahakam Ulu.
Karenanya Pemerintah Kota Balikpapan kini tengah focus mengembangkan sector lain yang bisa menjadi produk unggulan yang bisa di eskpor dan menghasilkan pendapatan.
“Kedepannya diharapkan kita mampu mengembangkan komoditi lain diluar misgas dan batu bara guna menjadi produk unggulan daerah yang lebih substainable,” ujarnya
Salah satunya melalui sector UMKM yang kini terus dilakukan pembinaan dan pendampingan promosi perdagangan , bekerjasama dengan badan Ekonomi kreatif dan Dekranasda
“Serta mendorong pemasaran secara online melalui platform berbasis internet (digital),” ujarnya
BACA JUGA