Buku Berjudul “Kiprah Jokowi Membangun NKRI” Launching di Balikpapan. Begini Tanggapan Wawali Rahmad
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—Perusahaan percetakan milik negara PT Balai Pustaka luncurkan buku berjudul “Kiprah Jokowi Membangun NKRI”. Buku setebal 258 halaman ini cetak perdana pada Agustus 2019. Balikpapan dipilih sebagai kota pertama dilauchingnya buku tersebut.
Dirut Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengatakan buku “Kiprah Jokowi Membangun NKRI” memuat tentang konsep dan gagasan Jokowi untuk mensejahterajan masyarakat Indonesia dan pemerataan pembangunan. Termasuk didalamnya kebijakan berani memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
“Buku ini memuat kegelisahan masyarakat kita, pak Jokowi sudah membangun tetapi masyarakat belum mengerti apa yang sudah dibangun. Saya bangga Balikpapan menjadi kota pertama launching buku ini. Kan IKN akan pindah di Kaltim,” ujar Fachrodji saat launching buku tersebut dan FGD Tantangan dan Peluang Ibu Kota Negara di Novotel Balikpapan pada Kamis (31/10/2019).
Tampak hadir dalam lauching tersebut sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan. Termasuk tokoh tokoh berpengaruh seperti Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian BAPPENAS, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian BAPPENAS; Praktisi Hukum, Ruhut Sitompul; perwakilan dari Gubernur Provinsi Kaltim dan Komunitas Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) selaku penyelenggara kegiatan.
Secara keseluruhan, kata Achmad, buku “Kiprah Jokowi Membangun NKRI” menunjukan proses awal Jokowi menjadi presiden RI sampai dengan di akhir jabatannya periode pertama. Buku ini terdiri dari 13 bab yang mana masing-masing bab diberi judul kerja kerja kerja, nawacita, 10 Bali baru, Indonesia sehat, kemandirian energi, swasembada pangan, papua dan papua barat era baru, membangun dari desa, perhutanan sosial, merawat alam Indonesia, stabilitas politik dan keamanan poros maritim, kerja bersama BUMN.
“Buku ini fokus pada pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur apa yang dikerjakan oleh Jokowi. Hingga kini masih sesuai dengan apa yang direncanakan target yang direalisasikan konkrit terukur dan sesuai dengan visi misi nawacita,” ujar Achmad lagi.
Sementara itu Wakil Walikota Rahmad Mas’ud mengatakan ide besar presiden Jokowi memindahan IKN di Kaltim turut mengembalikan sejarah peradaban Nusantara. Mulai dari bangsa Indonesia tidak mengenal agama, kemudian masuk agama Hindu dan Budha dari Kerajaan Kutai. Sampai akhirnya agama Islam masuk ke Indonesia juga melalui Kerajaan Kutai.
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia dan berada di Provinsi Kalimantan Timur.
“Ini bukan desain manusia. Karena apapun bentuknya harus mengetahui sejarah peradaban Nusantara. Kerajaan di Nusantara semua anak keturunan dari Kerajaan Kutai. Kalau toh ditetapkan menjadi IKN, itu kembali ke ibu pertiwinya Indonesia,” kata Rahmad.
Rahmad sendiri sebelum ia berkecimpung didunia politik, pernah menyelenggarakan sayembara dengan tema mimpi 100 tahun Balikpapan. Dalam sayembara itu ia berharap agar Balikpapan maju dari segi bisnis, kuat, mandiri, tentram, aman dan damai dalam bingkai Madinatul Iman.
Apalagi Balikpapan dihubungkan dengan perdagangan segitiga emas yang dinamai Mabalu atau singkatand ari Mamuju, Balikpapan dan Palu.
Dengan menjadikan Balikpapan sebagai lumbung IKN, maka Balikpapan diyakini menjadi pusat industri dan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat meningkat.
“Kita sebagai penyangga ekonomi Kaltim akan tumbuh 8,9 persen dalam lima tahun kedepan. Saat ini pertumbuhan ekonomi 2,7 persen,” ujarnya .
BACA JUGA