Butuh Waktu 200 tahun Untuk Merehabilitasi 5,9 juta Korban Penyalahgunaan Narkoba
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Berdasarkan peneliitian dan survey yang dilakukan lembaga independen, jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,9 juta orang. Dari jumlah hanya 18 ribu pengguna yang dapat direhabilitasi setiap tahunnya.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Safarudin mengatakan berdasarkan penelitian, provinsi Kaltim menempati urutan 3 di Indonesia dalam penyalahgunaan narkoba. “Artinya peredaran narkoba cukup tinggi dibandingkan jumlah penduduk hanya 6 jutaan. Usia 10-29 tahun ada 1970 orang sehingga penyalahgunaan 63.873 yang terlibat,” kata Kapolda saat pemusnahan barang bukti narkoba di kantor Polda Kaltim(25/7).
Sedangkan nasional ada 5,9 juta penduduk yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Dari jumlah itu hanya 18 ribuan saja yang bisa direhabilitasi setiap tahunya. “jadi kalau mau rehabilitasi membutuhkan 200 tahun. Kemudian ada 50 orang yang meninggal setiap harinya. Ini tentu sangat memperihatinkan,” tandasnya.
Kaltim-Kaltara sebutnya pengungkapan kasus makin meningkat hal ini kata tidak lepas dari upayanya menggenjot polres dan polsek mengungkapkan kejahatan narkoba perpekan 4-7 kasus.
Menurutnya pencegahan jauh lebih efektif namun pengungkapan kasus yang angkanya meningakt ini berarti pihak kepolisian bekerja.
“Karena yang masuk juga meningkat. Masalah narkoba ini saya tidak terlalu khawatir kalau meningkat berarti polisinya aktif kalau narkoba banyak penangkapan. Yang kita perlukan pencegahan memberikan daya cegah, daya tangkap sehingga tidak ada komsumsi sabu-sabu. Penyuluhan dan sosialisasi kesekolah-sekolah, instansi, LSM dan lapisan masyarakat,” terangnya.
Pihaknya juga menilai perlu terus dilakukan kordinasi dan kerjasama yang instensif lebih baik lagi baik BNN, TNI mapun lapisan masyarakat lainya. “Sehingga pengungkapankasus makin dapat ditangani dengan baik,” tambahnya.
Disamping itu juga tidak kalah penting dilakukan komunikasi dan kerjasama dengan negara lain terutama perbatasan seperti Sabah, Serawak. Mengingat jalur masuk di tawau dan Nunukan juga menjadi salah satu pintu masuk yang dipakai bandar atau kurir.
“Kita kordinasi terus dan tingkatkan kordinasi dengna polisi Sabah di Tawau sehingga kita dapat informasi jika ada narkoba yang masuk. Kita harapkan juga mereka menangkap sebelum masuk ke Indonesia. Kita juga bangun sinergi dan kerjasama dengan TNI di perbatasan,” tukasnya.
BACA JUGA