Cabai Di Pasar Tradisional Tembus Rp 120.000

BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com — Terbatasnya pasokan cabai ke pulau Kalimantan menjadi pemicu naiknya harga cabai disejumlah pasar tradisional di Kota Balikpapan dalam waktu beberapa minggu ini.

Harga cabai yang biasanya dijual dengan harga Rp 45-60 ribu per kilogramnya, saat ini telah tembus mencapai Rp 100-120 ribu per kilogramnya. Hal ini terjadi di pasar tradisional Pandan Sari, Balikpapan Barat.

“Sudah semingguan naik. Biasanya kan Rp 45 sampai Rp 60 per kilo. Ini jadi Rp 100 sampai Rp 120 sudah,” ujar Daeng Jeda, Senin (5/8/2019).

Sementara cabai oplosan dihargai Rp100 ribu perkg. Cabai oplosan yakni cabai rawit dicampur dengan cabai hijau.

Kenaikan harga cabai di Balikpapan ini dikarenakan pasokan dari pulau Sulawesi yang terbatas. Lantaran pulau Sulawesi juga memasok cabai ke pulau Jawa juga.

“Pasokan dari Sulawesi sedikit. Disana (Sulawesi) juga ngirim ke Jawa soalnya,” terangnya.

Biasanya para pedagang pasar tradisional Pandan Sari mendapatkan pasokan dari pulau Jawa dan Sulawesi. Namun sejak hampir satu bulan ini pasokan dari pulau Jawa sudah tidak datang lagi ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Biasa ya kita ada aja dari Jawa dan Sulawesi. Cuma sudah sebulan Jawa enggak ada masok lagi,” ujarnya.

Sementara itu salah seorang warga Yuliati yang membeli cabai mengatakan, dirinya kaget mengetahui harga jual cabai yang telah mencapai Rp 100-120 ribu per kilogram ini.

“Kaget mas, minggu lalu beli masih Rp 50.000 per kilo,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya tetap membeli cabai tersebut. Pasalnya kebutuhan sehari-hari akan cabai ini sudah menjadi kebutuhan pangannya.

“Ya mau enggak mau dibeli juga. Kan setiap hari kita konsumsi cabai,” terangnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.