Top Header Ad

Cara DPU Balikpapan Atasi Permasalahan Banjir, Bangun Pompa Air Hingga Bendali

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Kota Balikpapan Zen Supriyanto

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU Balikpapan akan terus berupaya menangani permasalahan banjir di Balikpapan. 

Di antaranya dengan menyiapkan beragam program dan inovasi yang akan terus dicoba untuk dikembangkan agar dapat meminimalisir banjir. Salah satunya pembangunan rumah pompa.

Rumah pompa berlokasi tepat di samping Hotel Zurich Balikpapan. Di mana area ini merupakan bagian hilir Sungai Ampal.

Kabid SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Jen Supriyanto mengatakan, bahwa pembangunan rumah pompa tersebut, merupakan salah satu upaya pemerintah kota Balikpapan dalam meminimalisir banjir yang kerap terjadi.

Namun, lanjut dia, sayang saat hujan beberapa hari yang lalu, tepatnya pada rumah pompa tidak bisa beroperasi secara optimal. Akibat banyaknya tumpukan sampah yang terbawa air.

“Jadi memang saat itu, rumah pompa tidak bisa beroperasi secara maksimal, karena banyaknya sampah yang terbawa oleh debit air, sampah yang terbawa ada botol, sofa, kasur dan tandon air,” kata pria yang akrab disapa Jen kepada wartawan, Minggu (1/9/2024).

Selain itu, banjir yang terjadi di jalan MT Haryono itu diakibatkan saluran di BJBJ masih kecil. Sehingga air meluas ke jalan.

Pelebaran Saluran

Oleh sebab itu, Jen menjelaskan, kondisi saluran terutama area Beller ke Jalan Penegak memiliki lebar yang belum sesuai dengan kebutuhan. Sebab untuk pelebaran saluran membutuhkan biaya sangat besar.

Dinas PU sudah menghitung kebutuhan biaya pembebasan lahan dan pembangunan saluran mencapai Rp 1 triliun. Terdiri dari pembebasan lahan sebesar Rp 600 miliar dan saluran Rp 400 miliar.

“Jadi total semua sekitar Rp 1 triliun. Ini semua sudah ada kajiannya dan belum bisa kami kerjakan karena butuh biaya besar,” bebernya.

Maka, sementara ini, penanganan banjir dilakukan dengan membuat rumah pompa.

Saat ini, penanganan jangka pendek dengan memaksimalkan Rumah Pompa Saluran Primer Ampal. Tujuannya membantu menarik air di DAS Ampal dan mempercepat aliran debit air ke arah laut.

Dia menambahkan, RPJMD 2021-2026 ada 81 titik banjir, yang sudah tuntas dikerjakan adalah 21 titik. Sedangkan 60 titik saat ini sedang tahap pengerjaan.

“Untuk 2024 ini yang telah selesai dikerjakan oleh DPU Balikpapan adalah 13 titik. Namun ada 5 titik banjir baru,” pungkasnya. 

Bangun Bendali Ampal Hulu

Salah satu proyek strategis yang tengah digarap adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu, yang telah dipersiapkan sejak tahun 2022. 

Jen Supriyanto menyatakan bendali Ampal Hulu dinilai krusial dalam mengatasi banjir, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, yang sering menjadi titik kritis. 

“Bendali ini dirancang untuk menahan aliran air sebelum masuk ke saluran primer Ampal. Dengan demikian, saat terjadi hujan deras, air dapat tertampung sementara di bendali, mengurangi potensi banjir di kawasan hilir,” ujarnya baru-baru ini. 

Proyek ini, kata Jen, tidak hanya berskala besar, tetapi juga melibatkan anggaran yang signifikan. Jen

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah kota telah membebaskan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan bendali ini, yang terbagi antara Kelurahan Gunung Samarinda (3 hektare) dan Kelurahan Gunung Samarinda Baru (7 hektare). 

“Total anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp43,5 miliar, yang dibagi dalam dua tahap, yaitu Rp22 miliar pada tahun 2023 dan Rp21,5 miliar pada tahun 2024,” ungkapnya.

Ke depan, tahapan berikutnya setelah pembebasan lahan adalah penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). 

“Kami berharap Amdal dapat selesai akhir tahun ini, sehingga pada tahun 2025, pembangunan fisik bendali sudah bisa dimulai,” terang Jen. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.