Cegah Insiden, Pertamina Group Kalimantan Jalin Kesepakatan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pertamina Group melakukan penandatangan nota kesepakatan bersama terkait kesiapsiagaan dan penanggulangan keadaan darurat antara pimpinan Pertamina Group di Kalimantan, Hotel Blue Sky, Balikpapan, Senin, (12/04/2021).

Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk penanggulangan keadaan darurat yang cepat, efektif dan selamat sehingga dapat meminimalkan dampak kerugian baik materil maupun imateril di area sekitar operasi.

Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama dilakukan oleh General Manager Pertamina RU V Balikpapan Eko Sunarno, Direktur Pengembangan PT Kilang Pertamina Balikpapan Djoko Koen Soewito, Executive General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI Freddy Anwar, General Manager Sub Holding Upstream Regional 3 Zona 8 Agus Amperianto, General Manager Sub Holding Upstream Regional 3 Zona 9 Andri Haribowo serta General Manager Sub Holding Upstream Regional 3 Zona 10 Krisna.

GM Pertamina RU V Balikpapan, Eko Sunarno mengatakan masalah Health Safety Security and Environment (HSSE) merupakan hal mutlak dan tidak bisa dilepaskan dari support aset komersial dalam operasional unit-unit operasi Pertamina di Balikpapan agar menjadi aman dan handal.

“Aspek HSSE ini dalam tanggap darurat ini penting dalam bisnis migas, ini yang harus kita pentingkan, pada saat terjadi insiden sekecil apapun kita harus segera merespon dengan cepat dan tepat, sehingga bisa diatasi dan meminimalisasi potensi kerugian bagi material dan inmaterial,” tandas Eko Sunarno, Senin (12/4/2021).

Eko Sunarno mengatakan bahwa sinergi Pertamina Group di Kalimantan merupakan langkah nyata untuk membangun Pertamina secara keseluruhan. “Kerja sama antara sektor usaha hulu dan hilir migas yang dikelola Pertamina Group semakin menunjukkan sinergi yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Pertamina Group. Ini juga merupakan implementasi tata nilai Akhlak khususnya kolaboratif” kata Eko.

Eko menambahkan, intinya di dalam kesepakatan ini banyak kerja sama meskipun dituntut untuk selalu siap siaga, tapi dalam kesepakatan ini bagaimana mengupayakan kerja sama sehingga potensi sekecil apapun dengan kondisi darurat bisa ditiadakan. “Memang judulnya kesiapsiagaan dalam kondisi penanggulangan darurat, tapi kerja sama ini bagaimana kita mengupayakan jika ada kondisi darurat tidak pernah terjadi atau kata lainnya mencegahnya sebelum terjadi,” ujarnya.

Dengan kesepakatan tersebut juga menjadikan ajang bertukar orang, kesisteman maupun dari sarana prasarana (sapras) diantara Pertamina Group area Kalimantan.

“Sehingga bisa yakin bisa meningkatkan safety kita bersama,” harapnya. Eko juga menekankan pada pentingnya penerapan tiga poin yang harus mendapat perhatian serius yakni people, kesisteman maupun dari sisi sapras itu sendiri agar menghindari terjadinya insiden dalam bekerja di migas.

“Kami lihat di Pertamina RU V sendiri ataupun di group Pertamina area kalimantan itu menjadi suatu bahan evaluasi awal sampai seberapa mana kemampuan kita,” katanya. “Tapi tiga poin ini yang perlu kita yakinkan dan jalankan, dan sampai saat ini pertamina grup kesiapsiagaannya cukup memenuhi standar,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.