Top Header Ad

Cegah Leptospirosis, DKK Balikpapan Gencarkan Mitigasi dan Edukasi

Pemeriksaan kesehatan para sopir

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Selain meningkatnya potensi penyakit umum seperti demam berdarah, gatal-gatal, dan flu selama musim hujan, masyarakat Balikpapan diingatkan untuk mewaspadai ancaman serius lainnya, yakni penyakit leptospirosis.

Penyakit ini ditularkan melalui air yang terkontaminasi urine tikus, dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr. I Dewa Gede Dony Lesmana, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap leptospirosis.

“Bakteri penyebab leptospirosis bisa masuk ke tubuh manusia ketika seseorang berjalan melewati genangan air yang terkontaminasi tanpa alas kaki, lalu tidak mencuci kaki dengan bersih,” kata Dewa Gede Dony, Sabtu (24/8/2024).

Meskipun jumlah kasus leptospirosis di Kota Balikpapan belum tinggi, penyakit ini memiliki potensi mematikan. Dewa mengungkapkan bahwa kasus terbaru leptospirosis di kota ini terjadi pada bulan Juli 2024, korban seorang anak dan berujung pada kematian.

Leptospirosis, yang sering kali menyerang anak-anak memiliki gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala ringan sering kali menyerupai flu, dengan demam dan nyeri otot. Namun gejala yang khas dari leptospirosis adalah nyeri pada bagian betis.

“Jika dibiarkan, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh seperti liver dan ginjal. Bahkan beberapa kasus membutuhkan cuci darah akibat kerusakan ginjal” ungkapnya.

DKK Balikpapan menekankan pentingnya mitigasi risiko di lingkungan, dengan mengutamakan langkah-langkah pencegahan.

“Edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama untuk menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas di area dengan genangan air,” tuturnya.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala-gejala mencurigakan, seperti nyeri pada betis yang tidak biasa, dianjurkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

“Diagnosis dini sangat penting agar pasien bisa mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk pemberian antibiotik yang efektif melawan bakteri penyebab leptospirosis,” ucapnya.

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan masyarakat Balikpapan dapat menghindari risiko serius yang ditimbulkan oleh leptospirosis selama musim hujan.

Kasus Sifilis Ikut Naik

Kasus infeksi menular seksual, terutama sifilis, mengalami peningkatan di Kota Balikpapan pada tahun 2024 ini.

Dewa Gede Dony Lesmana, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus ini telah membuat DKK mengalami kekurangan logistik, termasuk obat-obatan dan bahan pemeriksaan.

“Tahun-tahun sebelumnya kami tidak pernah kehabisan stok. Namun tahun ini, pada pertengahan tahun saja, kami sudah kehabisan,” ungkap Dewa.

Hanya saja Dewa belum membeberkan secara rinci terkait jumlah peningkatan kasus yang terjadi. Menurutnya peningkatan kasus sifilis ini, telah diprediksi sebelumnya, seiring dengan banyaknya pekerja yang masuk ke Kalimantan Timur dan mencari hiburan di Kota Balikpapan.

Selain sifilis, Dewa juga mengungkapkan bahwa kasus HIV di Balikpapan juga masih menjadi perhatian. Meski kasusnya stagnan, masih berada pada tingkat yang sama dengan tahun lalu.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.