Top Header Ad

Cegah Stunting Melalui Peran Posyandu

Ketua TP PKK Balikpapan Nurlena saat didamping Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Guna menekan angka kasus stunting, seluruh Posyandu yang ada di Kota Balikpapan akan diaktifkan kembali.

Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam menurunkan angka stunting yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo dengan menargetkan angka stunting menjadi 14 persen hingga 2024 mendatang.

Angka prevalensi stunting di Kota Balikpapan mengalami penurunan dibanding tahun 2022.
Di tahun 2022 angka stunting di Kota Beriman mencapai sekitar 2.001 anak.

Meskipun terjadi penurunan di Kota Balikpapan, yang menempati posisi tujuh se-Kalimantan Timur namun stunting masih menjadi tantangan pemerintah kota.

“Kita akan totalitas, karena ini merupakan instruksi dari bapak Presiden Jokowi. Ini merupakan PR bagi kita karena sebenarnya Balikpapan ini paling terendah di Kalimantan Timur, sudah memenuhi target sebenarnya,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud kepada wartawan di Balai Kota Balikpapan, Kamis (26/1/2023).

Ia mengatakan, upaya penanggulangan stunting merupakan prioritas nomor satu yang harus ditekan dengan menghidupkan kembali posyandu kita.

“Jadi posyandu yang kemarin tidak jalan akan diaktifkan kembali dengan kader-kader kita di PKK. Karena kader posyandu tersebut pasti sinergi dengan kader PKK. Jadi Insya Allah di tahun 2023 ini kita akan terjun ke lapangan langsung bagaimana kita memprogramkan stunting, supaya tambah ditekan lagi dan angkanya dapat lebih turun lagi,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan turun ke sekolah-sekolah serta perguruan tinggi untuk memberikan edukasi terkait upaya pencegahan stunting.

“Nanti kita kasih tahu anak remaja, kita akan turun ke sekolah-sekolah, ke anak-anak kuliah karena stunting itu diprogramkan sebelum anak-anak itu lahir,” terangnya.

“Jadi sebelum menikah, harus diberikan sosialisasi terlebih dahulu, bagaimana kalau nanti berencana berumah tangga. Maka harus mengonsumsi zat vitamin,” tambahnya.

Setelah itu, ketika telah menikah, pihaknya akan pantau program kehamilannya. Setelah dia hamil dan kelahirannya.

“KUA itu kan setiap orang mau nikah diberikan bingkisan dan diberikan amplop yang berisi vitamin, itu merupakan tanda pemerintah yang memperhatikan masyarakatnya agar tidak stunting,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.