Cerita Empat Purna Paskibraka yang Bawa Duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monas ke IKN

Duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi Pancasila tiba di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kachina Ozora daru Kalimantan Tengah (Kalteng), Keyla Purnama dari Sumatera Selatan (Sumsel), Lilly Wenda dari Papua Pegunungan dan Naila Sinapoy dari Banten menjadi saksi sejarah bagi bangsa Indonesia.

Mereka merupakan Purna Paskibraka yang pertama membawa duplikat Bendera merah Putih dan Teks Proklamasi Monumen Nasional (Monas) Jakarta menuju Ibu Kota Nusantara pada Sabtu (11/08/2024)

Kachina Ozora mengaku, merasakan getaran emosional yang tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Kachina tahu betul, tugas ini bukan sekadar prosesi simbolis.

Karena ini adalah wujud nyata dari komitmen generasi muda untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, lebih kuat, dan lebih bersatu.

“Rasanya saya sangat bangga dan bersyukur karena bisa menjadi salah satu bagian dari pemindahan maupun pengantar bendera Merah Putih dari Monas menuju Nusantara,” ujarnya.

Tiga minggu penuh latihan intensif dijalaninya dengan penuh semangat. Dari naik turun tangga hingga membawa baki dengan penuh kehati-hatian, semua dijalaninya dengan satu tujuan: membawa Merah Putih ke tanah Nusantara dengan kehormatan dan martabat.

Di sisi lain, Keyla Purnama, juga merasakan getaran yang sama. Baginya, momen ini adalah puncak dari perjalanan panjangnya sebagai seorang Purna Paskibraka.

“Saya sangat bangga dan bersyukur bisa terpilih,” katanya sambil tersenyum.

Keyla memandang tugas ini bukan hanya sebagai sebuah kehormatan, tetapi juga sebagai sebuah tanggung jawab untuk memastikan bahwa semangat juang para pahlawan terdahulu tetap hidup dan berdenyut dalam setiap langkah generasi muda Indonesia.

BACA JUGA :

Latihan di Cibubur dan Monas menjadi persiapan fisik dan mental yang membentuknya, siap untuk mengemban tugas bersejarah ini.

Lilly Wenda, juga merasakan kebanggaan yang mendalam. Tahun lalu, ia sudah merasakan betapa besar tanggung jawab sebagai pembawa baki di Istana Merdeka.

Kini, tugasnya membawa bendera dari Monas ke IKN adalah sebuah kehormatan yang tak ternilai. “Rasanya sangat senang dan bangga bisa jadi yang pertama membawa bendera ke Nusantara,” ucapnya.

Bagi Lilly, momen ini adalah bukti nyata bahwa anak muda Papua pun berdiri sejajar dengan pemuda dari seluruh Nusantara, membawa semangat dan harapan yang sama untuk Indonesia yang lebih maju.

Sedangkan Naila Sinapoy, menambahkan sentuhan emosional pada momen bersejarah ini. “Ini adalah sejarah, dan saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari sejarah itu,” ujarnya.

Naila tahu bahwa tugas ini bukan sekadar ritus tahunan, tetapi langkah awal menuju masa depan di ibu kota yang baru. Dalam setiap langkahnya, ia membawa doa dan harapan bahwa Indonesia akan terus maju, bahwa generasi muda akan membawa bangsa ini ke puncak kejayaan.

Mereka adalah cerminan dari semangat muda Indonesia, yang tidak hanya mengingat sejarah, tetapi juga berani mengambil bagian dalam menciptakan sejarah baru.

Di tangan mereka, Merah Putih tidak hanya menjadi lambang negara, tetapi juga simbol dari tekad, kerja keras, dan cinta yang tak berkesudahan untuk bangsa dan negara.

Dengan langkah-langkah penuh keyakinan, Kachina, Keyla, Lilly, dan Naila membawa bendera dan teks proklamasi, menempuh perjalanan dari Jakarta ke IKN. Perjalanan ini bukan hanya membawa mereka dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga membawa bangsa Indonesia ke masa depan yang lebih cerah.

sumber : Setkab

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.