Cerita Pemilik Laundry yang Berusaha Selamatkan Anak 5 Tahun Korban Kebakaran Sungai Ampal
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kebakaran di RT 56 Sumber Rejo, Sungai Ampal Balikpapan, Sabtu (06/04/2024), merenggut satu korban jiwa anak laki-laki berusia 5 tahun. Korban tewas terbakar, karena tak sempat diselamatkan.
Yono salah satu warga yang juga menjadi korban, karena usaha laundry miliknya hangus terbakar mengatakan, sebenarnya berniat menyelamatkan korban. Namun, dia mengurungkan, niatnya karena api telah membesar.
“Saya mau masuk ke dalam rumahnya, tapi api sudah besar,” ujar Yono kepada Inibalikpapan.com, Minggu (7/4/2024).
Yono mengaku, pada saat kejadian dirinya berada ditempat usaha laundri miliknya, tiba-tiba muncul asap dan api yang sudah membesar dari arah tengah bangunan ruko.
Melihat api membesar, Yono sempat menyelamatkan satu unit mesin cuci miliknya. Disaat itu dia juga mendengar minta tolong bapaknya almarhum anak ini.
“Pak tolong anak saya pak, masih ada satu di dalam tertinggal,” kata Yono menirukan ucapan orang tua si korban.
Tak peduli dengan barang-barang pribadinya sendiri, Yono bergegas berusaha menolong masuk ke dalam rumah korban. Tapi kondisi api sudah membesar. Dirinya mengurungkan niat masuk, khawatir bisa masuk, tapi gak bisa keluar.
“Kata orang tua korban, si anaknya yang sulung lepas dari rangkulannya saat membawa anaknya keluar dari dalam rumah,” kata Yono.
“Anak bungsunya saja usia 3 tahun yang berhasil diselamatkan bapaknya,” sambungnya.
Kata Yono, kondisi orang tua korban juga nampak mengkhawatirkan dengan banyak luka bakar pada bagian kaki dan tangan yang melepuh.
Alami Luka Bakar
Pada saat kejadian diduga bapak dan anaknya ini sedang tertidur, tiba-tiba muncul api membesar di dalam rumahnya. Oleh Yono sempat sempat gedor-gedor ke jendela rumah korban, agar bangun jika ada kebakaran.
“Saya teriakan mas, kebakaran-kebakaran, mungkin bapaknya langsung bangun dan bawa pergi anaknya, tapi yang sulung ini terlepas dari rangkulan bapaknya,” kata Yono.
Yono pun menepis jika sumber api berasal dari pom mini, karena dia melihat dengan jelas jika api bermula dari bagian tengah bangunan, bukan dari bagian depan bangunan yang ada pom mini.
“Dari dalam ruko mas, kemungkinan sumber api dari rumah korban,” kata Yono.
Bahkan dirinya berani jadi saksi jika api bukan dari pom mini, tapi dari bagian tengah bangunan, entah itu dari kompor, ada yang bakar-bakar atau korsleting listrik.
“Kami serahkan saja ke pihak kepolisian, cari sumber api dari mana,” ujarnya.
Kata Yono, keseharian kelurga korban ini memang susah ditegur sama tetangga, di dalam rumahnya sendiri barang-barang itu berhamburan seperti tidak terawat. Kedua anak-anaknya juga dilepas bermain begitu saja.
“Sering dinasehati tapi kayak gak mempan, kalau sang ibu korban ini memang jarang di rumah karena bekerja, bapaknya aja yang ada di rumah sama dua anaknya,” jelas Yono.
Puluhan Mesin Cuci Terbakar
Dalam kejadian tersebut, Yono juga mengalami kerugian yang cukup besar, usaha laundry habis terbakar, 10 mesin cuci terbakar dengan kerugian mencapai ratusan juta.
“Kalau rugi banyak mas, tapi ya mau diapa, namanya juga musibah, yang penting keluarga diselamatin terlebih dahulu,” akunya.
“Belum lagi pakaian-pakaian yang dititipkan kepadanya untuk di laundry. Kalau mereka yang punya pakaian mau mengerti kita kena musibah tidak menuntut ya gak masalah. Yang repot itu yang tidak peduli kondisi musibah ini,” tutupnya.
Setelah melakukan penyisiran di lokasi TKP kebakaran di Sungai Ampal, pada Sabtu (6/4/2024). Petugas berhasil menemukan satu korban kebakaran yang diperkirakan usia masih anak-anak.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali mengatakan, setelah melakukan pencarian tadi sore yang diduga ada seorang anak yang jadi korban terjebak kebakaran, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi.
“Dari informasi yang kita gali ulang bahwa ada anak yang hilang,” ujar Usman Ali kepada media, Sabtu (6/4/2024).
Pihaknya langsung melakukan koordinasi bersama basarnas dan relawan, sekitar pukul 20.00 wita bergerak butuh sekitar 23 menit, atau sekitar pukul 20.23 korban ditemukan.
“Informasi awal sempat simpang siur, kami kira anak itu sama orang tua yang laki-laki, tapi ternyata cuma satu anak saja bersama orang tuanya,” akunya.
BACA JUGA