Ciptakan Murid Kritis, Analitis dan Kreatif Guru Harus Mengajar dengan Metode Pembelajaran Aktif
BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com — Guru sekolah dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan harus menggunakan metode pembelajaran aktif.
Guru harus harus mampu membuat lembar kerja siswa yang mendorong siswa terus berpikir analitis, kritis dan pada akhirnya melahirkan suatu karya.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Mukiran mengatakan pembelajaran di semua sekolah dasar di Balikpapan harus memakai metode pembelajaran aktif.
Metode tersebut sangat penting diterapkan karena ke depan Indonesia harus menghadapi kompetisi global yang membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi, analitis, kritis dan kreatif.
“Pembelajaran dengan model ceramah biasa hanya membuat para siswa mengingat, memahami, dan mengaplikasikan pelajaran. Ini pembelajaran model dahulu yang hanya berkutat bagaimana siswa memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena sudah banyak tersedia fasilitas memperoleh pengetahuan secara mandiri, zaman sekarang siswa sudah harus lebih jauh pada tingkat memiliki ketrampilan menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi untuk pengembangan lebih jauh,” tandasnya (24/8/2019).
Menurutnya untuk membuat siswa analitis, kritis dan kreatif semacam itu, skenario pembelajaran harus disusun sedemikian rupa dan secara sungguh-sungguh. Guru harus harus mampu membuat lembar kerja siswa yang mendorong siswa terus berpikir analitis, kritis dan pada akhirnya melahirkan suatu karya.
“Di Balikpapan ini, kemampuan guru dalam membuat lembar kerja siswa yang membuat siswa bisa berpikir kritis dan kreatif sangat perlu ditingkatkan. Lembar kerja sekarang bukan lagi yang menilai pengetahuan siswa, tapi yang mengarahkan siswa menjadi analitis terhadap masalah, terlatih menjadi problem solver dan kreatif,” tegasnya.
Untuk menunjang hal tersebut, pertengahan Agustus lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mendiseminasikan pelatihan pembelajaran aktif program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pendidikan.
Program yang merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag Balikpapan dan Tanoto Foundation ini sebelumnya hanya untuk para pendidik di 24 sekolah, namun karena komitmen pemerintah kota Balikpapan untuk membuat pendidikan dasar semakin berkualitas, program pelatihan tersebut didiseminasikan ke 181 pendidik dari 39 sekolah dasar lainnya.
Selama pelatihan tersebut, para peserta dilatih membuat pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa bisa lebih analitis, kritis dan kreatif. Mereka juga dilatih mengelola kelas yang mengarahkan siswa lebih aktif, mampu bekerjasama dalam tim dan percaya diri. Mereka juga langsung menerapkan hasil pelatihan dengan praktik mengajar.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan bekerjasama dengan LPMP Kaltim, menyelenggarakan diseminasi pelatihan dengan model yang hampir sama untuk 34 Ketua Kelompok Keraja Guru (KKG) kota Balikpapan.
“Kami berharap ketua-ketua Kelompok Kerja Guru yang mencakup semua kecamatan ini, melatihkan ke anggota-anggotanya. Dengan cara demikian, metode pembelajaran aktif semakin dikenali dengan lebih baik,” ujar Triyuni Astuti, Kasi Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
BACA JUGA