Cuaca Panas, BPBD Balikpapan Imbau Bahaya Kebakaran Lahan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya kebakaran di tengah cuaca panas yang terjadi di Balikpapan beberapa hari terakhir ini.
Plt BPBD Balikpapan, Usman Ali mengatakan, akibat kondisi cuaca terik panas yang terjadi di Balikpapan beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah lahan terbakar.
“Tadi malam untuk lahan yang agak luas terbakar di Km 8 Balikpapan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (7/8/2023).
Oleh karena itu, dengan kondisi cuaca panas yang terjadi saat ini, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tak membuka lahan dengan cara membakar.
Kemudian sama halnya antisipasi, kewaspadaan kebakaran rumah padat penduduk. Karena kondisi panas ditambah dengan angin, jika terjadi kebakaran pastinya akan sangat cepat meluas apalagi jika rumah yang terbakar itu berbahan kayu.
“Terutama, listrik dan kompor. Kami minta kepada masyarakat agar betul-betul dipastikan dalam kondisi aman,” jelasnya.
Khusus di Balikpapan, untuk wilayah yang rawan terjadinya kebakaran lahan, lanjut Usman terangkan, itu berada di dua lokasi yakni Balikpapan Utara dan Timur. Sementara itu, untuk pasokan airnya jadi satu.
“Balikpapan Timur dan Utara itu yang kami waspadai. Maksudnya, ketika ada laporan api masuk ke BPBD, itu segera kami lakukan penanganan agar tidak meluas. Karena jika sudah meluas kami agak semakin berat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 16 titik panas yang tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diimbau waspada dan saling menjaga agar tidak terjadi penambahan titik panas baru.
“Sebanyak 16 titik panas ini terpantau sepanjang Senin (12/6) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan.
Titik panas yang terdeteksi sepanjang Senin kemarin mengalami penurunan ketimbang sehari sebelumnya yakni pada Minggu (11/6) sebanyak 35 titik panas.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan suhu di sekitarnya.
Atas masih banyaknya titik panas ini, ia mengimbau semua pihak terkait dan lapisan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan maupun di hutan yang kering.
Sebaran 16 titik panas yang terpantau ini sudah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar mendapat tindakan lebih lanjut.
Sehari sebelumnya terpantau 35 titik panas yang tersebar di lima kabupaten yakni Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau.
Sedangkan 16 titik panas yang terpantau sepanjang Senin, katanya, merupakan titik panas baru yang muncul di lokasi berbeda dengan titik koordinat yang berbeda pula.
Ke-16 titik panas itu tersebar di enam kabupaten yakni Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, dan Kabupaten Berau.
Rinciannya adalah Kabupaten Berau ada empat titik yang tersebar di tiga kecamatan yakni dua di Pulau Derawan, Gunung Tabur dan Segah masing-masing satu titik, untuk Kabupaten Kutai Kartanegara dua titik yang tersebar di Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu.
Kabupaten Kutai Timur ada tujuh titik panas yang tersebar di tiga kecamatan yakni Bengalon dan Kaubun masing-masing tiga titik, serta Kecamatan Rantau Pulung satu titik.
“Kabupaten Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu masing-masing ada satu titik yang tersebar di Kecamatan Batu Sopang, Bongan, dan Long Bagun. Semua titik panas kemarin memiliki tingkat kepercayaan menengah,” kata Diyan.
BACA JUGA