DPOP Dorong Pertumbuhan Usahawan Muda

Kepala DPOP Balikpapan Ratih Kusuma melihat stan para usahawan muda

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan akan mendorong tumbuhnya usahawan muda untuk menangkap peluang dalam rencana pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN).

Apalagi setelah Ditetapkannya, Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibukota negara (IKN) yang baru, di mana Balikpapan menjadi kota penyangga, menjadi dorongan sekaligus peluang yang luar biasa bagi wirausahawan Kota Balikpapan untuk berkembang menjadi lebih besar.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, sesuai dengan data dari 260 juta penduduk Indonesia, jumlah entrepreneur atau wirausaha muda di Indonesia baru sekitar 3,4 persen.

Jumlah tersebut masih jauh dari kategori negara maju yang membutuhkan jumlah entrepreneur muda hingga 13 persen.

Padahal UMKM merupakan tumpuan perekonomian dan menjadi masa depan, khususnya bagi kalangan muda. Sehingga diperlukan peningkatan mentalitas yang kuat untuk menemukan wirausaha muda.

“Kami berharap kepada pengusaha muda bisa memanfaatkan waktu dan peluang sebaik-baiknya, di antaranya dengan sambil magang ketika masih kuliah untuk belajar mengenai leadership, manajemen dan pengembangan usaha,” kata Ratih Kusuma, Selasa (26/7/2022).

Ia berharap bahwa kegiatan seperti saat ini dapat menggugah kesadaran generasi muda Kota Balikpapan untuk mempersiapkan diri menjadi wirausaha muda yang berani, kreatif, inovatif dan siap bersaing dan mengambil bagian dalam perkembangan bangsa.

Termasuk dalam menyambut datangnya era 5.0, yang harusnya dimaknai sebagai peluang untuk maju, sehingga diperlukan kesiapan untuk bersaing. Bukan hanya skala domestik, namun juga pada skala global.

Kepala Bidang Kepemudaan DPOP Balikpapan, Yosep Gunawan menjelaskan, dalam kegiatan yang digelar sejak tanggal 26 hingga 31 Juli ini, tercatat ada 40 peserta yang bergabung untuk menampilkan produknya.

Mereka merupakan usahawan muda yang masih berusia antara 16 hingga 30 tahun, yang sebagian besar bergerak dalam penjualan produk seperti makanan dan konveksi.

“Ada 40 perserta, dengan berbagai produk dari konveksi, minuman. Semua hasil kreasi pemuda ditampilkan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Yosef, juga ada 14 lomba pemuda kreatif yang ditampilkan, di antaranya lomba pemuda kreatif, musik, fashion, film, kriya, aplikasi game dan, tata boga. Total peserta yang mendaftar tercatat mencapai 95 orang.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.