Daeng Lala Pertanyakan Soal Intervensi Pembebasan Lahan Rumah Sakit
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Baharuddin Daeng Lala mengaku, tak mengerti soal komentar Wali Kota Rizal Effendi yang menyebut agar tak taka da intervensi dalam pembebasan lahan untuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat.
Wakil Rakyat Daerah Pemilihan Balikpapan Barat itu mengatakan, bahwa pembebasan lahan memang merupakan kewenangan Pemerintah Kota. Sehingga tidak ada pihak lain yang turut campur.
Menurut Daeang Lala, adalah bagaiaman Pemerintah Kota merealisasikan pembangunan rumah sakit khususnya yang melayani ibu hamil di Balikpapan Barat. Karena selama ini warga selalu mengeluhkan.
“Proses pembebasan lahan itu independen ya, undang orangnya yang punya lahan untuk membahas masalah harga. Supaya tidak ada yang ditutupi karena ini kan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Apalagi lanjutnya, perencanaan pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat sebenarnya telah dibahas sejak 2017 lalu. Namun hingga belum belum terealisasi. Sehingga sangat disayangkan.
“Ada lebih satu hektare lahan, tinggal kemauan pemerintah saja untuk membebaskan,” ujarnya.
“Kalau, Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu di dekat lapangan Foni itu sudah tidak representatif. Tidak ada lahan parkir dan sanitasi,”
Sebelumnya Wali Kota Rizal Effendi menyatakan, menunda pembebasan lahan untuk pembangunan rumah sakit karena adanya intervensi dari berbagai pihak.
“Intervensi itu bisa membahayakan sehingga pengadaan lahannya tertunda. Kalau usul secara aturan ya baik saja. Mungkin pihak DPRD menemukan lokasi yang bagus, ya saya kira itu baik,” ujarnya.
Sementara itu Rizal belum bisa memastikan kapan akan dianggarkan untuk pembebasan lahan. Disamping juga belum diketahui, jumlah pasti anggaran pembebasan lahan.
“Ya kalau di anggaran perubahan (APBD) sulit karena kita belum tahu total anggarannya. Apalagi Dana Bagi Hasil dari pemerintah pusat belum turun,” ujarnya..
“APBN saja lagi gonjang-ganjing. Kalau pun kita masukan di APBD Perubahan, belum tentu ada uangnya.”
Dia menambahkan, banyak persoalan mendesak yang harus dituntaskan, Bukan hanya soal pembangunan rumah sakit, tapi juga menyangkut penanganan banner dan pendidikkan.
“Semua mendesak, banjir mendesak, pengadaan lahan pemakaman juga mendesak, semuanya mendesak,” ujarnya.
BACA JUGA