Daerah Gelar PTM, Gubernur Kaltim : Risikonya Tanggung Sendiri

Gubernur Kaltim Isran Noor (tengah)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kaltim kembali menegaskan melarang bupati dan wali kota menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru dua pekan depan.

Gubernur Kaltim Isran Noor bahkan menyatakan, tidak akan ikut tanggungjawab jika terjadi ledakan kasus covid-19 akibat kebijakkan menggelar PTM. Bahkan wilayah zona hijau pun dilarangnya.

“Gak bisa, jangan. Silahkan saja misalnya kalau ada wali kota yang mau melaksanakan walau pun di zona hijau, kalau saya gak boleh,” ujarnya, Selasa (29/06/2021)

“Tapi kalau mau melaksanakan, ya silahkan saja, saya gak ikut tanggungjawab. Kalau saya gak boleh,”

Meskipun PTM dilakukan secara terbatas dan jamnya dikurangi. Mantan bupati Kutai Timur itu tetap melarang . Karana sarana dan fasilitas di sekolah juga sangat terbatas.

 “Gunggu aja masalahnya (meledak covid19). Jangan ambil resiko. Kita tidak memiliki kelengkapan yang memadai, fasilitas yang memadai di sekolah-sekolah itu,” ujarnya

“Kalau pun ada misalnya (dibatasi kehadiran)  25 persen, 50 persen (siswa) masuk atau dibatasi jamnya, gak bisa kontrol anak-anak,”

Apalagi kasus covid-19 dalam sepekan terakhir kata Gubernur terus melonjak rata-rata 300-an hingga 400-an orang terpapar setiap hari. Termasuk anak-anak juga tinggi.

“Apalagi sekarang terjangkitnya umurdari 1-16  tahun itu sudah banyak, kan itu anak-anak sekolah semua.  Sekarang pilihannya mau ambil resiko, mau melakukan PTM,” ujarnya.

Saat ini secara kumulatif sudah 76.264 kasus covid-19 di Kaltim. Sebanyak 3.204 kasus aktif yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri serta sebanyak 1.807 kasus kematian.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sebelumnya menyatakan, masih akan melihat perkembangan kasus covid-19 tiga hari sebelum menggelar PTM pada tahun ajaran baru.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.