Dampak Positif dan Negatif Balikpapan, Jika Kaltim Jadi Ibukota Negara
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengungkapkan, ada dampak positif dan negative jika Kaltim dipilih Presiden menjadi Ibukota Negara. Khususnya dampak positif dan negative bagi Kota Balikpapan.
Dia mengatakan, jika Kaltim dipilih akhirnya dipilih menjadi Ibukota Negara. Maka perekonomian akan berkembang pesat. Khususnya Kota Balikpapan, karena segala kegiatan pemerintahan akan lebih banyak dipusatkan di Balikpapan.
“Kaltim akan berkembang dengan pesat, Balikpapan bisa tumbuh juga karena nanti pasti berbagai kegiatan, persiapan-persiapan lebih banyak di pusatkan di Balikpapan,” ujarnya
“Sehingga bisa tumbuh perekonomian, perhotelan, restaurant, kegiatan masyarakat sola pelabuhan.. soal jalan, pasti akan banyak dikembangkan di Balikpapan dan sekitarnya,”
Apalagi kata dia, Kota Balikpapan sangat memiliki konsep forest city atau kota yang mempertahankan keberadaan hutan. Seperti membangun kebun raya seluas 300 hektar dan mempertahankan Hutan Lindung Sungai Wain selus 10 ribu hektar
“Memang kan Balikpapan mempertahankan hutan-hutan, ternyata kan itu menjadi contoh juga untuk ibukota. Mengapa kita membangun kebun raya 300 hektar terluas di Indonesia,” ujarnya
“Mengapa kita mempertahankan Hutan L:indung Sungai wain 120 ribu hektar, kan karena konsep forest city nah sangat sejalan dengan komnsepnya Balikpapan,”
Sementara dampak negatifnya kata Rizal, akan terjadi perubahan iklim karena aktifitas akan semakin padat bukan hanya masyarakat tapi juga kendaraan. Begitupun kerusakan lingkungan, misalnya pencemaran ataupun polusi undara.
“Dampak kerugiannya [erubahan iklim dan lingkungan, kalau tidak hati-hati bisa seperti Jakarta juga, kemudian kebutuhan air meningkat luar biasa, padahal sumber airnya sangat terbatas di Kalimantan ini juga tantangan,” ujarnya
“Karena menurut Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) akan ada sekitar 1,5 juta orang akan pindah ke Kaltim, migrasi dari Jakarta.”
BACA JUGA