Dapat Gelar Doktor dan Lulus Cumlaude dari UI, Apa Isi Disertasi Bahlil?
JAKARTA, inibalikpapan.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi meraih gelar doktor dari Program Studi Doktor Kajian Stratejik dan Global, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Universitas Indonesia (UI).
Bahlil berhasil lulus dengan predikat cumlaude setelah mempertahankan disertasi yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia” dalam sidang terbuka pada Senin (14/10).
Dalam disertasinya, Bahlil mengkaji sejumlah persoalan krusial dalam tata kelola hilirisasi nikel di Indonesia. Mengutip laman Kementerian ESDM, ia menemukan empat masalah utama yang membutuhkan penyesuaian kebijakan. Yakni ketidakadilan dalam distribusi dana transfer daerah, hingga minimnya keterlibatan pengusaha lokal.
Selain itu, terbatasnya partisipasi perusahaan nasional di sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi pasca-tambang.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, Bahlil mengajukan empat rekomendasi kebijakan utama. Pertama, reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi. Kedua, penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah. Ketiga, penyediaan pendanaan jangka panjang bagi perusahaan nasional di sektor hilirisasi. Keempat, kewajiban bagi investor untuk menyusun strategi jangka panjang.
Lebih lanjut, Bahlil juga menekankan perlunya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi secara lebih efektif. Menurutnya, lembaga ini harus mendapat mandat langsung dari Presiden, sehingga memiliki kewenangan untuk berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, baik pemerintah maupun pelaku usaha, serta mengelola sumber daya yang perlu guna menyukseskan hilirisasi.
BACA JUGA