Dari 27 Situs Rumah Panggung Belanda, 10 Akan Direlokasi Pertamina
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Keberadaan 27 cagar budaya berupa rumah panggung peninggalan Belanda yang berdiri di komplek perumahan Pertamina, Balikpapan, dipastikan tetap dipertahankan.
Dari jumlah 27 cagar budaya berupa rumah panggung itu, 10 diantaranya yang berada di jalan Dahor 3 depan hotel Blue Sky akan direlokasi dan ditata ulang sedangkan sembilan situs tetap berada dilokasi saat ini. Sisanya masih tersebar di kawasan lain seperti Gunung Dubs.
Hal itu diperoleh Komisi IV DPRD Balikpapan saat berkunjung ke kawasan Dahor III didampingi Dinas Pariwisata Balikpapan bersama Pertamina, pada Senin pagi (7/3/2016).
“Sepuluh akan direlokasi dan ditata ulang yang 9 tetap berada di tempatnya, artinya kita tidak akan kehilangan sejarah kita tidak akan kehilangan icon kota Balikpapan karena semuanya sudah dibiarkan tetap di tempatnya, Pertamina tetap mengangkat kearifan lokal itu dan membiarkan Situs budaya itu berada di tempatnya sehingga Balikpapan tidak akan kehilangan sejarah dan masa lalunya “ terang Ketua Komisi IV DPRD Kota Ida Prahastuty usai tinjuan kelokasi.
Ida memastikan tidak ada penelantaran situs cagar budaya seperti yang disampaikan ke publik. Persoalan ini katanya DPRD juga bersama pemerintah konsen terhadap pelestarian cagar budaya ini.
Sebenarnya menurut Ida keberadaan situs dan cagar budaya ini menjadi peluang bagi pemerintah kota untuk menambah penghasilan daerah melalui pengelolaan yang tepat.
“Pertamina sudah memberikan peluang kepada pemerintah kota tinggal nanti pemerintah kota spiritnya bagaimana, jangan sampai sekarang ini gambarnya aja tulisannya aja cagar budaya rumah ini Situs budaya dan lain sebagainya, tetapi apa yang mau dijual apa yang mau dilihat oleh seorang wisatawan. Jangan interlokal yang lokal saja disini kita nggak tahu ada 9 situs,“ kritiknya
Dia meminta kepada pemerintah kota untuk kedepanya anggaran lebih berpihak pada pelestarian dan pengembangan pariwisata melalui situs dan cagar budaya ini.
“ Ini bukan hanya sebagai icon tapi peluang untuk pemasukan daerah. Spiritnya harus dibangun sekarang. Mudah-mudahan MoU yang sudah diberikan oleh Pertamina kepada pemerintah kota dalam hal ini Disporbudpar bisa segera ditangkap dan direalisasikan ini akan menjadi suatu hal yang menarik di kota Balikpapan, “ imbuhnya.
Soal pelestarian dan pemeliharan situs dan cagar budaya nilai Ida tidak terlalu banyak memakan anggaran untuk memoles dan menjadikan ini sebagai lokasi daya tarik wisata. “Saya pikir tinggal bagaimana dinas terkait bisa menunjukkan dulu semangatnya. DPRD selama ini untuk APBD tidak pernah menolak ya selama itu untuk kepentingan masyarakat apalagi ini sesuatu yang bisa menjadi pendapatan baru bagi kota. Kita akan dukung, “ tandas politisi Golkar ini
Pada kesempatan sama, Dasmawati Kasi Cagar Budaya Dispora Budpar mengaku selama ini memang tidak ada anggaran untuk pemeliharan situs karena menggunakan dana CSR perusahaan Pertamina.
“Sebelumnya untukini tidak ada kita selalu ke Pertamina. Kita nggak ada samapi kesitu kita pemeliharaan yang kecil-kecil saja dulu seperti bunker asrama polisi, dan bunker di pantai Manggar,” ungkapnya.
Dia menyebutkan setiap program anggaran, selalu diarahkan pada pemeliharaan cagar budaya meskipun jumlahnya terbatas. “Nanti tergantung dari pemerintah. Untuk 2016-2017 sementara ini banyak anggaran yang defisit. Kelihatan 2017 juga belum ada karena masih defisit,”sebutnya.
“Kemungkinan 2018 ada penambahan biaya,” tukasnya.
BACA JUGA