Dari Kapuas, Budi Tempuh Puluhan Jam Perjalanan Mudik ke Bima
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Budi, pria paruhbaya terpaksa menempuh perjalanan hingga puluhan jam untuk menghindari biaya mahal saat mudik lebaran ke kampung halamannya.
Budi yang menetap di Kapuas Kalimantan Tengah (Kalteng) rencananya akan pulang ke Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia bersama saudaranya yang berdomisili di Kembang Janggut Kutai Kertanegara (Kukar).
“istri dan anak di Kapuas, saya sendiri ke Bima. Ini bersama saudara,” ujar Budi kepada inibalikpapan di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, Selasa (09/04/2024).
Dia mengatakan, jika terbang langsung ke Bima akan menghabiskan biaya perjalanan cukup besar. Karena untuk tiket pesawat saja mencapai Rp 4 juta, dari Balikpapan ke Bima.
Karenanya untuk menghemat, dia memilih menempur perjalanan hingga dua hari. Diawali darei Kapuas dia menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) kemudian ke Balikpapan.
“Dari Kapuas ke Banjarmasin dulu baru ke Balikpapan. Berangkat dari Kapuas Senin pagi sampai di Balikpapan Selasa subuh. Mau ke Bima ketemu orangtua,” ujarnya
Dari Bandara Sepinggan, Budi dan saudaranya memilih naik pesawat Air Asia sekitar pukul 13.55 Wita langsung ke Bali. Kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Bima.
Tiba di Bali, langsung menuju ke Pelabuhan Gilimanuk kemudian nari kapal fery penyeberangan menuju Lombok. Kemudian menyeberang lagi menggunakan kapal fery ke Bima.
BACA JUGA :
“Dua kali penyeberangan, ke Lombok baru ke Bima. Total ongkosnya untuk perjalanan darat Rp600 ribu,itu kalau hari normal, belum tahu kalau mau lebaran,” ujarnya
SEJAK 2017 TINGGAL DI KAPUAS
Sejak 2017 Budi mengaku, telah menetap di Kapuas bersama keluarga untuk mencari nafakah. Dia bekerja para perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang Perkebunan.
“Saya sejak 2017 tinggal di Kalteng kerjanya di kontraktor mekanisasi Perkebunan, di Kapuas,” ujarnya.
Karena keuangan yang terbatas dan menghemat, terpaksa memilih perjalanan darat dan rela hingga puluhan jam tiba di kampung Halaman. Budi hanya salah satu pemudik yang mungkin juga melakukan hal sama.
Budi, pun terpaksa mudik sendiri tanpa istri dan anak-anaknya. Harapannya, bisa melihat orangtua uang berada di kampung halamannya.
BACA JUGA