Data Terbaru Penderita Kanker di Indonesia Sebanyak 396.914 Kasus

Penyuluhan waspada kanker pada anak yang digelar Yayasan Kanker Indonesia Kota Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Penderita penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data terbaru Globokan 2020 sebanyak 396.914 kasus baru.

Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 jumlah kasus kanker seluruhnya sebanyak 1.017.290 kasus.

Jenis kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.

Pemerintah pun menargetkan seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kanker terutama di daerah terpencil yang selama ini sulit terjangkau.

Kemenkes jalin kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center dan melakukan kunjungan ke RSUP Ngoerah dan RSUD Bali Mandara

“Kerja sama ini dilakukan supaya masyarakat di daerah terpencil lebih cepat dan lebih mudah untuk mendapatkan akses kesehatan yang sama seperti masyarakat di kota besar,” ucap Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito

Senior Vice President, Strategy and Business Development di MD Anderson, Chris Mc Kee mengaku sangat menantikan kerja sama dengan Kemenkes dalam hal penanganan penyakit kanker di Indonesia.

“Kanker salah satu penyakit yang menimpa masyarakat Indonesia secara tidak proporsional. Jadi kami berharap dapat bekerja sama dengan tim di seluruh Indonesia untuk bekerja mencegah terjadinya kanker, di Bali khususnya serta daerah lain untuk membantu pelatihan dan pendidikan,” tutur Mc Kee.

Lebih lanjut, kerja sama ini bertujuan untuk menaikkan level lebih tinggi untuk menyaring lebih banyak pasien kanker serviks dan kanker payudara pada wanita, dan kanker paru-paru pada laki-laki.

The University of Texas MD Anderson Cancer Center adalah sebuah rumah sakit dan institusi penelitian kanker yang terkemuka di Amerika Serikat.

Berbasis di Houston, Texas, MD Anderson fokus pada pengobatan kanker dan penelitian untuk menemukan obat baru dan metode pengobatan yang lebih efektif. MD Anderson merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit kanker terkemuka di dunia.

Kerja sama Kemenkes dan MD Anderson meliputi 4 hal, antara lain pertama terkait pelayanan, yakni bagaimana Indonesia bisa membandingkan pelayanan kanker dengan MD Anderson.

Kedua terkait Pendidikan dan Pelatihan, pelayanan kanker di MD Anderson tergolong maju, sehingga Indonesia bisa mengirimkan SDM kesehatan ke sana atau MD Anderson mengirimkan SDM ahli ke Indonesia untuk berbagi pengetahuan.

Ketiga adalah penelitian, MD Anderson membantu mengembangkan penelitian terkait kanker di Indonesia. Keempat terkait data, dari kerja sama ini Indonesia diharapkan dapat mengelola data kanker dengan baik sama seperti pengelolaan data kanker yang dilakukan negara maju.

Lebih dari itu, Indonesia bisa belajar bagaimana manajemen kanker di negara lain khususnya untuk program kanker yang komprehensif di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.