DBD Mulai Meningkat, Terjadi Pergeseran Penyebaran Dari Selatan ke Utara dan Kota
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan ada kecendrungan naiknya kasus DBD sejak bulan Juli 2023. Data kasus DBD sejak awal hingga September 2023 ini kota Balikpapan mengalami kenaikan. Saat ini sudah mencapai angka 1.651 orang dengan kasus meninggal 4 anak-anak.
Wali kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud meminta masyarakat untuk waspada dan ikut menjaga kebersihan lingkungan terutama dari penyebaran jentik DBD.
“Kasus mulai naik. Tentunya imbau dan informasi kepada masyarakat arti penting sehat dan kebersihan lingkungan untuk menjaga dari genangan termasuk edukasi DKK pemberian kelambu air,” ujar Rahmad usai melakukan peninjau ke 5 lokasi terakhir di Jalan Tirtasari, Sepinnggan depan Lanud Dhomer, Minggu (17/9/2023).
Kepala DKK Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty menyebutkan dibandingkan tahun lalu angka kasus mengalami peningkatan.
“Tahun lalu sudah 1400 ini sudah melebihi pada tahun lalu pada bulan yang sama,” katanya usai melakukan peninjauan kegiatan KBM dan PSN DBD di lima lokasi, Minggu (17/9/2023).
Bahkan katanya terjadi pergeseran penyebaran yang justru mulai tinggi di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan dan Kota. “Untuk penyebaran kasus terjadi pergesaran dari Kecamatan Balikpapan Selatan ke Utara dan Kecamatan Balikpapan Kota,” ungkap andi yang akrab disapa dr Dio.
Lanjut Dio Atas peningkatan kasus ini, wali kota Balikpapan merespon cepat dengan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh instansi dan masyarakat untuk melakukan kerja bakti massal (KBM) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Dalam PSN ada beberapa metode yakni 3M plus (menguras, menutup dan mengenal kelambu air) agar jentik tidak tumbuh kembang. Termasuk memasarkan masyarakat menggunakan lavarsida (abate), menanam lavender, membuat ovitrap. “Semua cara kita lakukan kita mencegah, kita cek di lapangan apakah sudah dilaksanakan atau belum,” ujarnya.
Untuk kelambu air, DKK mendistribusikan 500 unit namun pihaknya ingin memandirikan masyarakat/kader membuat sendiri. “Karena murah modal 14 ribu aja untuk satu kelambu air,” sebutnya.
Sedangkan abate, DKK memiliki stok 200 kg dan sudah mendistribusikan ke puskesmas lalu ke kader-kader.
“Kami tegaskan disini kalau fogging merupakan upaya terakhir bukan pertama. Yang pertama itu 3M plus dan upaya-upaya masyarakat,” ujarnya.
Ada 5 lokasi yang ditinjau Wali Kota Balikpapan yakni Jalan Cemara, Gunung Sari Ilir, dilanjutkan ke Jalan Klamono Gunung Pipa Rt 55 Kelurahan Muara Rapak. Rombongan juga meninjau KBM dan PSN DBD ke jalan Minangkabau Rt 04 no 32 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Wali Kota melakukan hal yang sama yakni menaburkan bubuk anti jentik dan pemasangan kelambu.
Lokasi terakhir yang ditinjau yakni di jalan Sepinggan Baru, tidak jauh dari BLK dan Jalan Tirtasari depan Lanud Dhomber Balikpapan Selatan.
BACA JUGA