Debat Publik Ketiga Pilkada Balikpapan, Paslon Bahas Perlindungan Ekosistem Teluk Hingga Kekerasan Pada Anak dan Perempuan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – KPU Kota Balikpapan melaksanakan debat publik ketiga atau yang terakhir pada proses pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan yang dilaksanakan di ballroom hotel Gran Senyiur, Jumat (22/11/2024).

Dalam debat publik ketiga ini diikuti pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan yakni paslon nomor urut 1. Rahmad Mas’ud-Bagus Susetyo, paslon nomor urut 2 Rendi Susiswo Ismail-Eddy Sunardi Darmawan dan paslon nomor urut 3 Muhammad Sabani Syukri Wahid.

Dengan tema besar dalam debat publik yang diangkat diantaranya ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Adapun subtema yang akan dibahas meliputi ekonomi kreatif dan UMKM, ketenagakerjaan, sektor jasa dan pariwisata.

Ketua KPU Kota Balikpapan Prakoso Yudho lelono mengatakan, debat publik ketiga merupakan debat terakhir dan ini puncaknya. Sehingga menjadi momentum terbaik untuk paslon untuk dapat menyampaikan visi misi dan program kerja, sehingga masyarakat tahu akan gagasan untuk kemajuan Kota Balikpapan. T

“Pilkada sebentar lagi malam ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk penyampaian visi misi. Sehingga warga Balikpapan dapat menentukan pilihan dan mengetahui gagasan ide dari paslon,” ujar Prakoso Yudho Lelono.

“Debat malam ini diharapkan aman dan tertib, apalagi mereka yang jadi paslon merupakan putra-putra terbaik kota ini,” tambahnya.

Permudah Perizinan Investasi

Paslon nomor urut 1 Rahmad Mas’ud-Bagus mengatakan, terkait program strategi agar tenaga kerja lokal dapat bersaing di Balikpapan. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi yang putus sekolah dan program pemagangan ke perusahaan.

“Kedepan kami juga berkomitmen menurunkan pengangguran dan meningkatan lapangan kerja, termasuk perusahaan menerima magang bagi SMK. Sehingga mereka yang lulus sekolah punya keterampilan,” kata Rahmad.

“Selanjutnya kemudahan perizinan investasi dan insentif bagi perusahaan. Termasuk memberikan dorongan tenaga usia produktif dan tingkatkan ekonomi kreatif dan fasialtas balai Latihan kerja,” tambahnya.

Rahmad menambahkan, terkait pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan pihaknya akan mengedepankan pencegahan, pemberian edukasi ke masyarakat melalui DP3AKB dan TP PKK.

“Untuk itu pemberian edukasi dan penyuluhan dengan komitmen kami untuk mewujudkan kota layak anak, serta memberikan literasi kepada keluarga, guru di sekolah, pemberdayaan peerempuan dan anak-anak agar bisa produktif dan tegas pemberian hukum bagi kekerasan perempuan,” jelasnya.

Butuh Regulasi Bagi Investor

Sedangkan paslon nomor urut 2 Rendi-Eddy mengatakan, bicara terkait strategi kongkrit menarik investor dan wisatawan melalui peningkatan infrastruktur dalam sektor pariwisata dan jasa.

“Balikpapan punya keunggulan khususnya berkaitan dengan ekonomi. Kita tahu Balikpapan tidak punya SDA sehingga untuk itu berkaitan investasi. Terhadap investor butuh regulasi dan memudahkan bagi daerah lain untuk berinvestasi,” akunya.

“Pihaknya juga akan memberikan insentif dan kepastian hukum. Termasuk sektor pariwisata berkomitmen mengembangkan kota jasa, perdagang dan pariwisata,” sambung Rendi.

Pasangan Rendi-Eddy juga berupaya melakukan perlindungan ekosistem esensial di teluk Balikpapan. Upaya yang dilakukan dengan menegakkan hukum dan konsisten aturan hukum yang sudah jelas.

“Termasuk menggandeng petugas untuk menindak siapa saja yang merusak ekosistem di teluk Balikpapan tanpa pandang bulu itu siapa saja,” kata Rendi.

Bangun Rumah Singgah

Sementara itu, paslon nomor urut 3 Sabani-Syukri bicara terkait upaya apa strategi dan langkah konkrit pemkot membantu pelaku UMKM dan okonomi kreatif. Serta menangkap peluang ekonomi sebagai penyangga IKN.

“Kami akan mewadahi ekonomi keratif dan pelatihan bagi pelaku seni. Mereka yang punya seni bisa mengepresiasikan dan mampu diserap pasar. Termasuk kolaborasi dengan perusahaan melalui CSR dan pembuatan kalender even,” ujar Sabani.

Sabani mengatakan, terkait untuk mengantisipasi masalah sosial dan keberadaan anjal di kota Balikpapan. Pihaknya akan membuat rumah singgah dan membina anjal untuk mampu berkarya.

“Bukan hanya pelatihan dan tapi konsep strategi penataan penduduk bagi pendatang. Mitigasi dengan daerah lain yang penduduknya banyak yang datang ke Balikpapan dan mereka harus punya skill,” tutup Sabani.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.