Deklarasi Pemilu Damai, Kapolres Ingatkan Masyarakat Tolak Politisasi Agama, Hoaks, SARA dan Radikalisme

Deklarasi Pemilu Damai 2019, menolak tempat ibadah digunakan sebagai tempat kampanye politik, penyebaran isu provokatif, fitnah, ghibah, berita bohong atau hoaks, SARA dan radikalisme.

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menjelang Pemilu 2019, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra menghimbau agar masyarakat agar menolak segala bentuk upaya perpecahan, dalam rangka mewujudkan pemilu aman, damai dan sejuk.

Hal itu disampaikan Kapolres dalam Deklarasi Pemilu Damai 2019 Kota Balikpapan yang dihadiri, Forum Komunikasi Pempinan daerah, Pejabat dilingkungan Pemerintah Kota, tokoh agama, tokoh masyarakat dan perwakilan ormas.

Dalam deklarasi tersebut, mereka sepakat menolak tempat ibadah digunakan sebagai tempat kampanye politik, penyebaran isu provokatif, fitnah, ghibah, berita bohong atau hoaks, SARA dan radikalisme. Karena pemilu tidak sampai dua bulan.

Dalam kesempatan itu Kapolres meminta masyarakat agar berhati-hati saat menerima informasi melalui media social. Tidak langsung terpancing dan harus mengcek dulu kebenaranya. Karena banyak juga beredar informasi hoaks di media social.

“Kita bisa lihat situasi akhir-akhir ini baik di media-media lokal, maupun media social. Begitu banyak informasi-infoemasi yang kita terima, ada yang benar, ada yang tidak, Oleh karena itu saya mengharapkan kepada kita semua untuk tidak menggunakan media social untuk menerima informasi,” ujarnya

“Tidak langsung terpancing, langsung menerima informasi tersebut, tapi dicek dulu kebenarannya, ditanyakan kepada pihak-pihak yang lebih mengetahui, apakah benera foto-foto atau berita tersebut,”

Pasalnya kata dia, dengan kecanggihan tekhnologi mampu merekayasa foto maupun tulisan ataupun komentar-komentar. Dia mengharapakan, agar yang hadir dalam deklarasi agar menyampaikan ke masyarakat, terkait ahl itu,  

“Jadi sekali lagi melalui, bapak-bapak sekalian, tokoh-tokoh masyarakat, bisa menyampaikan kepada umat kita, kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu, berita-berita yang di media social,” ujarnya

Kapolres juga menghimbau, kepada tim sukses maupun caleg agar memanfaatkan masa kampanye digunakan berdemokrasi secara sebaik-baik, tidak saling menjelekkkan, menyebarkan ujaran kebencian, isu SARA maupun lainnya.

“Kita juga menghimbau kepada bapak sekalian juga untuk menyampaikan kepada masyarakat kita, silahkan pesta demokrasi kita, gunakan sebaik-baiknya hak pilih kita, jangan sampai golput, satu suara menentukkan nasib bangsa kita,” ujarnya.

“Sekali lagi kita himbau berondong-bondong nanti 17 April, bersama-sama kita datang ke TPS dan sampaikan suara hak pilihnya,”

Soal perbedaan, termasuk pandangan politik kata kapolres, adalah anugrah yang harus disyukuri dan jangan justru dijadikan untuk memecah belah dan jangan golput. Karena perbedaan hanya ada di kotak suara, setelah itu kembali lagi bersama-sama.

“Jangan jadikan pernedaan itu menjadi pemecah belah kita, berebda hanya di kotak suara saja, begitu selesai kembali kita bersahabat, kembali kita berteman, kembali kita berkeluarga, bersaudara. Jangan sampai kejadian yang di Gorontalo, jangan golput,” ujarnya.

Kapolres berharap, delarasi akan makin mempererat persatuan, sehingga jika ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan, bisa diantisipasi. Kapolres juga kembali menegaskan, agar masyarakat menolak politisasi agama dan menjadikan rumah ibadah jadi saran kampanye.    

“Semoga dengan deklarasi ini makin mempererat persatuan kita, kekompakan kita, sehingga bila ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kita, ingin memanfaatkan agama, kita bisa mengantisipasinya . Insya Allah pemilu 2019 bisa kita laksanakan dengan baik, lancar, aman, damai dan sejuk,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.