Top Header Ad

Dengan Anggaran Triliunan, Proyek Jembatan Pulau Laut Kalsel Ditarget Selesai 2029

Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, bersama Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq, meninjau proyek Pulau Laut menghubungkan Batulicin dan Kotabaru. (Foto:Warta Wasaka Pemprov Kalsel)

BANJARBARU, inibalikpapan.com – Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, bersama Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq, meninjau proyek Pulau Laut menghubungkan Batulicin dan Kotabaru. Mereka berkunjung kawasan Tanjung Serdang, Desa Salino, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, pada Rabu (1/1/2025).

Proyek Jembatan Pulau Laut sepanjang 3,75 kilometer ini pemerintah daerah usulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam tahap awal, pembangunan fondasi sepanjang 750 meter telah terlaksana, dengan rincian 400 meter sebelumnya dan 350 meter yang sedang dalam pengerjaan.

Meski demikian, Gubernur Muhidin menegaskan pentingnya percepatan proyek ini. Mengingat tenggat waktu pengerjaan telah terlampaui.

“Hari ini kita meninjau Jembatan Pulau Laut antara Batulicin-Kotabaru. Saat ini masih dalam proses pengerjaan, tetapi waktu pengerjaannya sudah habis, sehingga dikenakan denda. Saya berharap tahun depan bisa selesai (pembangunan fondasi) dan segera kita dimanfaatkan,” ujar Muhidin di lokasi, sebagaimana dikutip inibalikpapan.com dari laman resmi Warta Wasaka Pemprov Kalsel.

Sementara itu, secara umum Muhidin menargetkan jembatan ini bisa rampung dalam tiga tahun tanpa kendala berarti.

Penting untuk Perekonomian Daerah

Menteri LH RI Hanif Faisol Nurofiq menilai jembatan ini krusial bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan Pulau Kalimantan secara umum. Menurutnya, infrastruktur ini akan menjadi jalur penting untuk lintas perdagangan, terutama sebagai alternatif pengangkutan barang, mengingat kendala yang terjadi di Sungai Barito.

“Sungai di Banjarmasin mengalami sedimentasi hingga hampir 400 meter kubik per hari, sementara kapasitas pengerukan oleh PT Ambapers hanya mampu 100 ton per hari. Pendangkalan ini menjadi masalah besar, sehingga jembatan ini perlu segera diselesaikan,” jelas Hanif.

Hanif juga menambahkan bahwa kawasan Pulau Laut memiliki kedalaman air yang mampu menampung kapal-kapal industri. Sehingga potensi ekonomi kawasan ini dapat meningkat signifikan dengan adanya jembatan.

“Kalau jembatan ini selesai, kawasan ini akan menjadi pintu masuk dan keluar perdagangan. Pemprov Kalsel sudah merancangnya dengan baik, tinggal eksekusi saja,” imbuhnya.

Target Penyelesaian

Plt. Kepala Dinas PUPR Kalsel, M Yasin Toyib, menyampaikan bahwa pembiayaan proyek ini sebagian besar akan diambilalih oleh pemerintah pusat. Pada 2024, anggaran yang teralokasikan mencapai Rp500 miliar, terdiri dari Rp200 miliar untuk sisi Batulicin dan Rp300 miliar untuk sisi Kotabaru. Pada 2025, alokasi meningkat menjadi Rp750 miliar, dengan total kebutuhan dana keseluruhan mencapai Rp5,9 triliun.

“Kami masih memerlukan sekitar Rp4,7 triliun untuk menyelesaikan proyek ini. Dengan dana yang cukup besar, target penyelesaian akhirnya selama tiga tahun,” kata Yasin.

Jika berjalan sesuai rencana, jembatan ini targetnya selesai dan dapat masyarakat gunakan pada 2029. Yasin menambahkan bahwa infrastruktur ini akan menjadi bagian penting dari rencana pengembangan kawasan pelabuhan besar di wilayah tersebut.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.