Deputi Operasi SKK Migas Kunjungi Program Pengembangan Masyarakat Petani Maju 4.0 Binaan PT PHM
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) terus berupaya mengembangkan Program Petani Maju 4.0. Hal ini mendapat respon positif dari Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiranto saat melakukan kunjungan ke Pendopo Tani Baanjung yang berlokasi di Kelurahan Habdil Baru Darat, Samboja pada Jumat (20/5/2022).
Selain Deputi Operasi SKK Migas, hadir juga dalam kegiatan tersebut, Senior Manager Operasi Pertamina Hulu
Indonesia (PHI) Regional 3, Ruri Heriandi, dan General Manager PHM, Krisna, yanh sebelumnya melakukan kunjungan ke Terminal Senipah (SPS).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiranto,
mengatakan, apa yang dilakukan PHM tentunya bagus sekali denga programnya, karena memang dicanangkan sebagai bagian dari keberlanjutan, tidak hanya bisnisnya saja tapi juga peduli lingkungan masyarakat sekitar perusahaan.
“Hal itu jadi tanggung jawab sosial dari masing-masing perusahaan untuk membina dan mengembangkan, karena tidak semua masyarakat bekerja di perusahaan minyak misal dari sektor pertanian,” ujar Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiranto saat diwawancarai Inibalikpapan.com, Jumat (20/5/2022).
Sementara itu, General Manajer PHM, Krisna menjelaskan, bahwa pertakultur merupakam inovasi sosial yang diterapkan pada program Petani Maju 4.0 berupa pengelolaan pertanian ramah lingkungan dengan penerapan permanen agrikultur sederhana yang berprinsip pada kearifan lokal hasil kolaborasi masyarakat, pemerintah dan PHM.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak sebagai pelaksanaan salah satu program unggulan PHM yaitu Petani Maju 4.0 dan ini sudah dilakukan sejak tahun 2016,” ujar Krisna.
Krisna menambahkan, program Petani Maju 4.0 merupakan program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan disekitar area operasi PHM yaitu Bekapai, Senipah dan Peciko. Dalam hal ini pihakhya berupaya untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan dan mengkombinasikan dengan keterlibatan wanita dan pemuda untuk pertanian dan pengembangan teknologi untuk mendukung usaha pertanian.
“Dimana Inovasi sosial dan lingkungan pada program Petani Maju 4.0 adalah inovasi kultur sebagai inovasi pertanian ramah lingkungan dengan penerapan pada kearifan lokal,” akunya.
“Adapun inovasi ini telah memberikan kontribusi dalam pencapaian penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun,” tambahnya.
Melalui enam prinsip pengelolaan pertakultur yaitu menyehatkan alam,seni menata lahan, daur ulang limbah, perluasan manfaat, kebermanfaatan bersama, serta mandiri dan berkelanjutan telah mendorong perubahan sosial pada pola pertanian yang lebih ramah lingkungan dan peningkatan pendapatan melalui pelibatan wanita dan pemuda dalam pertanian.
“Kegiatan yang terlaksana pada program ini antara lain kegiatan sarana dan prasarana penunjuang produksi pertanian,kegiatan peningkaran kapasitas diantara membentuk kelompok wanita dan pemuda tani, kegiatan perluasan produk olahan tani dan memfasilitasi dalam kegiatan pameran pameran,” jelas Krisna.
Selain itu, capaian program ini dengan terbangunnya tiga sarana belajar yang ramah lingkungan yakni pondok petani Baanjung, Bumi serai Wangi dan Balai Kampung Tamol.
Dalam kunjungan tersebut diperkenalkan website eduvirtual Pertakultur Mahakam yang di dalamnya terdapat aplikasi tanam digital dengan beberapa komoditas tanaman yang dipasarkan secara virtual (digitalisasi pemasaran), Selanjutnya tamu Undangan diajak meninjau produk-produk dari Program Petani Maju 4.0 seperti dekomposer & pupuk organic cair Biotasuke, produk-produk olahan pangan dari hasil tani yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani, berkeliling area Baanjung, serta memetik buah dan penebaran benih ikan air tawar.
Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon buah-buahan yang dipimpin oleh Deputy Operasi SKK Migas dan GM PHM sebagai bentuk dukungan dan kepedulian Perusahaan terhadap pemberdayaan masyarkat melalui penghijauan dan pelestarian lingkuangan.
Asnawi selaku Pengelola Pendopo Tani Baanjung yang juga salah satu tokoh pengerak program petani maju 4.0, mengaku, cukup antusias karena hampir semua program difasilitasi pihak PHM baik dari pendoponya kemudian dari green housenya.
“Mudah mudahan kerja sama dengan PHM ini terus berlanjut, apalagi kami tahun ini akan membuat pusat pelatihan pertanian pedesaan untuk di Kaltim,” aku Asnawi.
Kata Asnawi, di baanjung ada 15 orang anggota yang kemudian dibuat lagi ada kelompok wanita tani, karena di baanjung ini juga ada tempat dari anak SD sampai perguruan tinggi bisa praktek disini.
“Dengan adanya binaan dari PHM di Baanjung ibu ibu sekarang yang dulunya untuk sering sayur, sekarang ini tidak lagi tapi menanam sendiri bahkan jika ada lebihnya mereka jual,” kata Asnawi.
“Untuk luasan lahan sekitar 4,5 hektar yang dilengkapi dengam 72 jenis tanaman,” pungkasnya.
BACA JUGA