#Dewan Desak GPK Mulai Dimaksimalkan November Mendatang

Ketua DPRD Kota Abdulloh saat meninjau gedung parkir Klandasan (GPK)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Komisi II DPRD Kota mendesak kepada pemerintah kota segera merealisasikan operasional pemanfaatan gedung parkir Klandasan (GPK) pada November mendatang.

Pada rapat dengan dinas terkait, persoalan ini telah disampaikan oleh Komisi II DPRD kota.

Ketua Komisi II DPRD Kota Muhammad Taqwa mengatakan untuk mempersiapkan itu, gedung parkir perlu diisi dengan kegiatan yang menjadi magnit masyarakat datang dan parkir diarea itu. Setidaknya GPK bisa diisi dengan tenant-tenant kuliner, ataupun souvenir kota.

“Kemarin kita sepakati ada UPTD dan dinas bahwa November sudah harus jalan beroperasi. Ya nggak gratis lagi,” desaknya (24/10/2017).

Pemkot  telah menggaungkan GPK juga akan diramaikan dengan olahraga bowling dilantai atas dan ballroom untuk kegiatan masyarakat.  Terhadap hal ini, diakui Taqwa sudah ada pihak swasta yang berminat mengelola bowling. “Ini lagi masih nego. Bagi kami tidak masalah sepanjang gedung itu termanfaatkan tentu silakan saja dengan tidak meninggalkan fungsi parkir sendiri. Kalaupun ada tenan-tenan itu pelengkap saja,” tandasnya.

Hingga kini GPK belum dimanfaatkan masyarakat untuk parkir.  Masyarakat katanya masih banyak memanfaatkan parkir disisi jalan.”Iini memang sulit karena menyangkut habit ya memang harus terus diingatkan oelah pemerintah agar masyaraakt mau parkir disana,” ujarnya.

Lanjutnya,  DPRD dan pemkot  juga sedang menuntaskan payung hukum Perda Perparkiran yang direncanakan November selesai sehingga dishub dapat melakukan penindakan lebih tegas atas parkir di bahu jalan. “Sehingga bisa ditindak lanjut. Selama inikan satlantas. Begitupula titik lainya,”tandasnya.

Di Balikpapan terdapat 200 titik parkir yang berpotensi memberikan PAD kota. Dia mengulas jika 10-20 titik parkir termanage dengan baik niscaya target Rp10-12 miliar dapat tercapai.

“Dan ketika kita targtkan Rp10-12 miliar ini bisa saja ketika ini termenegemen dengan baik,” ucapnya.

Diakui pada capaian PAD khusus retribusi perparkiran yang semula di patok Rp11 miliar diturunkan menjadi Rp1,5 miliar. “Teman-teman UPT ini belum bisa pasang target jadi kita tidak bisa berandai-andai berapa sebenarnya. Karena memang belum pernah jalan gedung parkir ini,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.