Dharma Agama dan Negara Jadi Pegangan Hidup Dewa Putu Sudarma Departemen Head SAMS Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hidup dan pengabdian dicurahkan dan diberikan kepada perusahaan yang telah membesarkan dan membentuknya menjadi sosok salah seorang pemimpin di AP I SAMS Balikpapan.

Memulai karir pekerjaan dari staf Administrasi dan umum di AP I Sam Ratulangi Madano. Lalu berpindah-pindah berkeliling buana di 13 kantor AP I, membuat kini makin matang pengalaman namun tetap bersahaja meski telah mengabdi selama 30 tahun.

Dia adalah Dewa Putu Sudarma pria kelahiran 1966 lalu, kini dipercaya menakodai Head Departemen SDM AP I SAMS Balikpapan.

Sosok pria berusia 52 tahun ini selalu berpikir logika dan jangka panjang. Dalam melaksanakan tugas selalu berpegangan dengan kaidah-kaidah ketentuan atau SOP, mendahulukan kepentingan pelayanan umum dari kepentingan pribadi. “Motto kemulian melayani,” ucapnya. Hal ini penting karena perusahaan bergerak pada pelayanan jasa (servis) sehingga pelayanan prima harus dijaga, dipertahankan bahkan harus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi yang menyesuaikan perkembangan kekinian.

Putu dalam keseharian mendraive tugas dan kewajiban selaku penanggungjawab Human Capital, General affair, aset management, dan Legal Komunikasi serta complaian. Tentu bukan pekerjaan mudah namun semua dapat dilakukan dan ditunaikan dengan baik.

Selain mentaati pada ketentuan dan SOP, juga berpegangan pada dharma agama yang diyakininya dalam keseharian melaksanaan tugas selalu berusaha menyeimbangkan hubungan vertikal dan horisontal. “Ini tentu sesuatu yang tidak mudah,” ujarnya.

Menurutnya pengalaman dalam satu tahun terakhir yang membuatnyab bangga dalam melaksanakan dharma negara dan agama adalah manakala bandara SAMS di audit oleh team Indevendent dari Montreal Canada (ACI) atas kinerja predikat nomor 1 dengan predikat opini kata “pass” oleh auditor indevenden.

“Bagaimana tidak bangga sebab selama mengawal kegiatan ACI kurang lebih 1 tahun 2016 sampai dengan Juni 2017 mendraivenya dengan moto kemuliaan melayani dan mengendalikan management stress di bandara,” kata suami dari Dewa Ayu Arumini ini.

Disamping itu, kepercayaan pada Hukum karma menjadi panglima dalam akselarasi satu kata, perbuatan dan pikirannya (Tri Kraya Parisudha)

Pria berkaca mata dengan kumis tebal ini selalu riang dalam melaksanakan tugasnnya walapun beban di pundaknya tidak ringan. Putu Sudarma ingin berbagi pengalaman selama bertugas di AP I agar senantiasi berpegangan pada dharma agama dan negara.

Lulusan dari S1 jurusan Akuntansi di Manado dan S2 di Universitas Veteran Surabaya Jurusan manajemen dan keuangan in, sebagai seorang COACH di management Angkasa Pura I Bandara SAMS Balikpapan, membudayakan nilai-nilai perusahaan SATU (SENERGI. ADAFTIP, TERPERCAYA DAN UNGGUL) menjadi tugas yang selalu di gelorakan dalam setiap kesempatan yang diselaraskan dengan Code of Condac.

Dia merasa bahagia dan bangga karena dapat mengabdi bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita besar yakni menjadikan SAMS Balikpapan sebagai bandara kelas dunia yang mampu berkompetisi menjadi bandara yang diakui secara Internasional karena pelayanan yang terus dikembangkan.

Capaian prestasi SAMS Balikpapan meraih berbagai predikat yang sangat membanggakan bukan hanya bagi jajaran AP I tapi juga bagi seluruh masyarakat Balikpapan termasuk Indonesia. Yakni Triwulan II juara 1 dunia penilaian ACI (Airport Council Internasional), dari 84 bandara di range penumpang 5 sampai dengan 5 juta penumpang/tahun.

Selain itu meraih peringkat 3 dari 106 bandara di indonesia versi Bandara Award, dan Pelayanan kepada penumpang urutan nomor 1 versi INACA, serta prestasi lainnya yang diraih AP I SAMS Sepinggan.

Bapak yang telah dikarunia dua orang cucu, dari dua orang anak yang juga membanggakan keluarga. Kedua putra dan putri telah mandiri dengan usaha masing-masing yakni sebagai karyawan BUMN dan sebagai wirausaha dibidang transportasi kapal penyeberangan Padang Bai Lombok.

Dalam usia 52 tahun yang sisa pengabdiannya di perusahaan akan digunakan melaksanakan tugas-tugas sebaik-baiknya dan semaksimal dengan berpegangan pada prinsip Dharma negara dan Dharma agama.

“Dengan keyakinan bahwa kewajiban dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai swadharmanya maka akan menuju kesejahtraan bersama,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.