Diduga Kelelahan, Pengawas TPS di Serang Meninggal Dunia
SERANG, Inibalikpapan.com – Supardi (37), seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Liang Landak, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten meninggal dunia.
Spardi diduga kelelahan saat proses penghitungan suara berlangsung. Sebelumnya sempat mengeluhkan tidak enak badan hingga muntah darah. Kemudian dibawa ke puskesmas
Supardi menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 09.00 WIB saat menjalani perawatan usai dirujuk ke Rumah Sakit Drajad Prawiranegara (RSDP) Serang.
Ketua Panwascam Kecamatan Cikeusal Suparjo Rustam mengatakan, Supardi sebelumnya sempat meminta izin untuk istirahat saat proses penghitungan suara berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB
Tugasnya sempat diback up oleh pengawas desa lantaran korban harus menjalani perawatan di puskesmas setempat. Pengawas desa sempat menengoknya di rumah.
“Sehabis maghrib pengawas desa sempat nengok ke rumahnya sekalian mau ngambil alat kerja PTPS yang dibawa Supardi,” ungkap Suparjo, dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.
“Memang kata pengawas desa itu, dia (korban) terlihat lelah dan habis dikerokin juga. Lalu pengawas desa minta agar Supardi ini beristirahat saja dan pekerjaannya diambil alih pengawas desa,”
Suparjo mengungkapkan, saat proses penghitungan suara masih berlangsung pukul 00.12 WIB, korban sempat menghubungi melalui pesan Whatsapp dan meminta ke pengawas desa untuk kembali bertugas lantaran merasa sudah sehat.
Sempat disarankan untuk istirahat, korban justru tetap memaksakan diri untuk datang ke TPS sekira pukul 00.30 WIB, sehingga pengawas desa pun kembali menyerahkan tugasnya kepada korban.
“Ia memaksa tetap datang ke TPS meski pengawas desa sempat menyampaikan agar istirahat saja kalau belum full sehat. Tapi sekira pukul 03.00 WIB itu dia kembali ga enak badan, dan istirahat di mesjid dekat TPS, karena muntah darah lalu sama petugas KPPS ditolong dan dibawa ke puskesmas pakai mobil losbak,” terang Suparjo.
“Dan jam 04.30 itu dirujuk ke RSDP pakai ambulance puskesmas. Tapi kita dapat kabar beliau meninggal tadi, sekitar jam 09.30 WIB,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Serang, Furqon mengatakan, pihaknya kerap mengingatkan seluruh petugas pengawas di lapangan untuk tidak memaksakan diri bila merasa kelelahan ataupun sakit saat sedang menjalan tugas.
“Ya kalau kelelahan pasti, karena semalam juga jam 12 malam sudah saya ingatkan agar jangan dipaksakan kalau cape,” kata Furqon.
Namun, Furqon menyampaikan, pihaknya menerima informasi awal yang diterima dari pihak keluarga bahwa korban memiliki riwayat penyakit Limpa yang sudah dideritanya.
“Kalau update dari istrinya dia punya penyakit limpa, itu yang muntah-muntah darah,” pungkasnya.
BACA JUGA