Diduga Oknum Polisi “Bermain” Kasus Pengetab BBM, Kapolsek Membantah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Tak bisa dipungkiri keberadaan pom mini saat ini sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi jika lokasi tersebut jauh dari SPBU, salah satunya di wilayah Balikpapan Timur.
Tak sedikit warga yang berwirausaha dengan menjual bahan bahan minyak (BBM) eceran menggunakan pom mini, keuntungan yang didapat pun tak seberapa. Namun risiko yang ditanggung cukup besar, seperti tertangkap petugas kepolisian saat mengetap.
Seperti yang dialami Amin pengetap BBM bukan nama sebenarnya, dia mengaku melakukan pekerjaan ini untuk perekonomian keluarga, jika tidak bekerja keluarga di rumah tidak makan.
Hanya saja Amin lagi apes, dirinya pada saat memindahkan bahan bakar jenis pertalite ke dalam jerigen dari tangki motor keburu ditangkap oknum pihak kepolisian di Balikpapan Timur, beberapa waktu lalu.
“Lagi pindahin pertalite, tiba-tiba ada oknum polisi itu datang, diamankan motor sama jerigen saya, total ada 4 jerigen,” ujar Amin saat diwawancarai media, Sabtu (6/8/2022).
Amin mengaku, sempat dibawa juga ke Polsek Balikpapan Timur dan diintrogasi oleh oknum petugas tersebut, hanya saja ada gelagat yang tidak beres dirasakan Amin kala oknum polisi tersebut meminta agar persoalan diselesaikan dengan damai, namun dengan iming-iming sesuatu yang ditawarkan oleh oknum petugas kepolisian ini.
“Awalnya oknum polisi ini bilang ke saya (Amin.red) kamu bayar saja Rp 4 Juta jadi selesai urusanmu, tidak panjang dan sudah boleh pulang ke rumah,” kata Amin.
Namun, dirasa nominal yang diajukan terbilang tinggi, Amin akhirnya menego agar bisa diturunkan, minimal Rp 2 juta karena sanggupnya cuma segitu.
Setelah beberapa lama dialog dan ada kesepatan nominalnya, oknum polisi ini pun menerima uang tersebut dari pihak keluarga Amin yang datang mengantarkan uangnya.
“Saya mampunya cuma segitu mas, itu aja uang hasil dari jeri payah saya ngetab bbm ecer,” kata Amin.
Usut punya usut apa yang dirasakan Amin, juga dirasakan Edi bukan nama sebenarnya, dia mengaku mengalami nasib yang sama seperti Amin, ditangkap oknum polisi tersebut saat memindahkan bahan bakar dari tangki motor ke jerigen.
“Sama ditangkap juga katanya mau diproses di Polsek Balikpapan Timur, tau- taunya sama oknum polisi ini ditawari jalur damai tapi bayar nominal dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta,” aku Edi.
“Mau gak mau ya kita bayar mas, kalau tidak saya sama motor juga ikut ditahan,” tambahnya.
Bahkan lebih gilanya lagi sudah banyak kejadian seperti ini terjadi khususnya di Balikpapan Timur, tidak sedikit pengetap bahan bakar ini diciduk oknum polisi hanya untuk dimintai uang damai.
“Seingat saya sudah ada puluhan pengetap yang ditangkap, kalau tidak mau diproses bayar sesuai nominal yang diajukan oknum polisi tersebut,” kata Edi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Imam Syafii mengaku, memang beberapa minggu terakhir pihaknya ada mengamankan beberapa pengetap BBM pertalite. Karena mereka melakukan pembelian atau pengetapan dengan membawa jerigen.
“Padahal menurut SE Menteri ESDM no 13 thn 2017 mengenai Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak melalui Penyalur. pertalite termasuk dlm JBKP (Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan) pengganti premium. Kalau pembelian dengan jerigen harus dengan surat rekomendasi,” ujar Imam.
Setelah melakukan pengecekan ternyata mereka tidak ada rekomendasi, dan sudah diarahkan agar kedepannya tidak membeli BBM dengan membawa jerigen.
“Kalau masalah ‘damai’ itu ga ada, setelah kami arahkan seperti itu kami kembalikan mereka untuk beraktifitas kembali namun tidak dengan membawa jerigen,” tuturnya.
“Nah masalahnya ada 1 unit motor dan 3 Jerigen yang sedang diamankan, namun kami panggil yang bersangkutan belum datang ke Polsek. Karena saat membawa motor dengan jerigen yang membawa anak di bawah umur,” pungkasnya.
BACA JUGA