Top Header Ad

Dikasih Sepeda, Warga Sangata Utara ini Minta Dicubit Jokowi

Nur Hidayah warga Sangata saat menjawab pertanyaan Presiden Jokowi di gedung Dome (13/7/2017)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Seperti biasa, setiap kunjungan ke daerah Presiden Jokowi kerap membagikan buku atau sepeda keapda warga yang didatangi atau diajak naik kepanggun untuk menjawab soal wawasan nusantara.

Di Dome, Balikpapan Kamis siang (13/7/2017) saat pidato menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada warga Kaltimra, Jokowi mengajak dua warga naik ke panggung untuk menjawab soal.

Seorang Ibu dari Sangata Utara, Kabupaten Kutai Timur diminta maju untuk menjawab soal 7 nama suku.

“Ayo sebutkan 7 nama suku di Indonesia,” tanya Presiden kepada perempuan berjilbab.

Nur menjawab satu persatu dengan jeda waktu yang relatif singkat dan dapat menjawab dengan benar. “ Makasar, Jawa, Betawi, Mandar, dayak Banjar, Bugis,” sebutnya, ditimpal Jokowi dengan benar.

Usai menjawab Jokowipun mengintruksikan ibu ini untuk mengambil sepeda dan mempersilahkan turun panggung. Tapi usai mencium tangan presiden, sang Ibu tidak langsung turun panggung. Ternyata ibu ini meminta agar Presiden mencubitnya. Dan permohonan itupun dikabulkan.

“ Sudah dikasih kok minta dicubit,” seloroh Jokowi diatas panggung dengan disambut gelak tawa.

Ternyata aksi Nurhidayah meminta dicubit presiden, untuk menyadarkan kalau kejadian itu bukan mimpi.

“Tadi saya minta dicubit pak presiden karena nggak percaya seolah mimpi,” tuturnya usai turun panggung.

Nur Hidayah (baju hitam) dengan sepeda baru saat didata oleh panitia acara penyerahan sertipikat.

Diapun mengaku senang mendapat sepeda dan berkesempatan ngobrol dengan Presiden.

“Saya semalam nggak ada mimpi apa-apa kok. Alhamdulillah senang banget,” katanya usai saat didata panitia.

Nur Hidayah salah seorang warga Kaltim yang menerima sertipikat tanah dari kantor BPN setempat.

Pada penyerahan itu, ada 1125 orang yang hadir langsung menerima sertipikat dari 1535 sertipikat yang ada. Dari jumlah itu, paling banyak ada di Kabupaten Kukar yakni 600 orang, Samarinda 300 orang, Balikpapan 300 sertipikat dan PPU 150, Paser, Kutim dan Bontang masing-masing Kutim 50 sertipikat, Kutai Barat 25 orang, Kabupaten Berau 25 orang. Sedangkan di Kabupaten Kaltara tiap daerah diwakili 1 orang.

Di Provinsi Kaltim –Kaltara terdapat 2,7 juta bidang tanah. Dari jumlah itu baru sekitar 900 ribu (33 persen) pemegang sertifikat atau masih terdapa1,8 juta bidang tanah yang belum tersertipikat.

Presiden Jokowi memastikan proses sertipikat bidang tanah akan berjalan lebih cepat dan target diharapkan bisa dicapai hingga akhir tahun.

“Saya terus kejar agar masyarakat bisa miliki. Tolong kiri kanan tetangga diberi tahu ngurus sertipikat,” pinta Jokowi.

Dengan mengantongi sertipikat ini diharapkan tidak ada saling klaim kepemilikan lahan.

“Di Kaltim 33 persen secara umum di Indonesia sama. Nasional dari 136 juta bidang tanah baru 46 juta yang sertifikat. Ini pekerjaan besar untuk selesaikan,” ujarnya.

Pada tahun ini Kaltim memiliki target untuk menyelesaikan 82 ribu peta bidang menjadi sertipikat.

Jokowi berpesan agar sertifikat yang sudah dimiliki disimpan baik-baik dengan diberikan pelapis plastik dan di foto copy. Jokowi mempersilahkan warga untuk mengagunkan sertifikatnya sepanjang untuk kepentingan permodalan atau hal yang produktif.

“Kalau pinjam dapat Rp300 juta lalu 150 beli mobil kan sisanya beli motor. Ini saya ingatkan jangan komsuntif. Jika pakai untuk investasi modal kerja nggak apa-apa kalau udah netes (usaha) ngak apa-apa dibelikan mobil. Kalau langsung beli ini mobil hati-hati bisa hilang sertifikat disita bank,” katanya mengingatkan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.