Dikunjungi Anggota DPD RI, KPUD Balikpapan Curhat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —Anggota DPD RI Dapil Kaltim dan Kaltara KH Muhammad Idris melakukan kunjungan ke KPU Kota Balikpapan, Kamis (1/3/2018).
Dalam kunjungan tersebut, Muhammad Idris melakukan pertemuan dengan suluruh komisioner KPU Kota Balikpapan, para Kasubbag KPU Kota Balikpapan serta sejumlah Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Kunjungan Muhammad Idris ini merupakan masa resesnya ke daerah konstituennya salah satunya menyambangi Kantor KPU Kota Balikpapan.
Kunjungan ini untuk mengetahui sejauh mana progres serta tahapan-tahapan yang telah dilakukan dalam rangkaian Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Juni 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha menyampaikan bahwa saat ini ada beberapa kantor sekretariat PPK yang tidak memiliki komputer dan printer. Padahal keberadaan komputer tersebut sangat dibutuhkan PPK dan PPS untuk memasukkan data penduduk yang akan menjadi pemilih pada pemungutan suara 27 Juni 2018 yang akan datang.
Keberadaan komputer di kantor sekretariat PPK itu memang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Balikpapan. Dan Pemkot sebelumnya sudah bersedia untuk memenuhinya. Namun hingga saat ini komputer komputer tersebut belum juga tiba.
“Saat itu seluruh camat dan lurah sudah dikumpulkan oleh Kepala Bagian Pemerintahan. Para camat dan lurah tersebut kala itu sudah menyanggupinya. Namun faktanya sampai sekarang komputernya belum juga ada,” ujar Noor Thoha.
Akibat tidak adanya komputer di beberapa kantor sekretariat PPK itu, para petugas PPK dan PPS terpaksa ada yang membawa laptop pribadi. Hal ini terpaksa dilakukan demi kelancaran tugas PPK dan PPS dalam melakukan pendataan.
“Bagaimana kami bisa bekerja, kalau komputer yang diberikan ke kami itu adalah komputer bekas dan rongsokan. Bahkan ada petugas kami sampai-sampai memperbaiki sendiri salah satu komputer dengan cara kanibal. Artinya mengambil salah satu komponen yang ada di komputer satu ke komputer lain. Ini semata-mata dilakukan agar komputer bisa berjalan,” beber Noor Thoha lagi.
Selain membahas tentang kekurangan komputer, KPU juga membahas tentang jumlah petugas PPK pada Pilgub Kaltim dan Pemilu 2019 nanti.
Untuk jumlah PPK pada Pilgub berjumlah 5 orang. Sementara jumlah PPK pada Pemilu 2019 berjumlah hanya 3 orang. Padahal tugas PPK pada Pemilu itu jauh lebih berat dibanding dengan Pilgub Kaltim tahun ini.
Setelah mendengar apa yang disampaikan para komisioner KPU Kota Balikpapan, rupanya Muhammad Idris mengaku kaget. Menurutnya ia melihat sejauh ini KPU Kota Balikpapan tidak mengalami kendala yang berarti.
“Jujur saja, saya kaget. Saya pikir sejauh ini aman-aman saja. Hal ini akan saya sampaikan langsung dengan pak wawali hari ini juga,” ujar Muhammad Idris.
Selain membahas tentang kekurangan komputer dan tenaga PPK. Juga dibahas tentang kesiapan kampanye, dana kampanye hingga pendistribusian logistik menjelang pemungutan suara ini.
Menurut Muhammad Idris, untuk wilayah Balikpapan diyakini tidak mengalami kendala yang berarti dalam melakukan pendistribusian. Namun ia mengaku, bahwa pendistribusian di daerah seperti Kalimantan Utara bisa saja terjadi. Dikarenakan lokasinya yang berjauhan ditambah dengan akses jalan yang sulit ditempuh melalui jalur darat.
“Ada beberapa wilayah di Kaltara itu sulit dijangkau. Sampai sampai pada Pemilu yang lalu, logistik itu dikirim dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat. Kalau untuk Balikpapan saya yakin tidak ada masalah,’ ujarnya.
Kehadiran Muhammad Idris ke KPU ini merupakan rangkaian masa resesnya selama 2 minggu. Selain mengunjungi KPU Kota Balikpapan, ia sudah menyambangi beberapa daerah seperti Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara serta beberapa daerah yang lain.
“Masa reses saya ini selain mengunjungi konstituen saya. Juga memantau progres pemilihan gubernur. Ini adalah agenda wajib yang harus dilakukan semua anggota DPD yang daerahnya menggelar Pilkada. Termasuk seperti di Kalimantan Timur ini,” pungkasnya.
BACA JUGA