Dinas Pangan, Pertanian Balikpapan Targetkan Areal Pertanian Padi Capai 100 Hektar

Panen Padi (foto : beritadaerah)

 BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Meski wilayah Balikpapan mayoritas berbukit, namun potensi tanaman pagi masih bisa dikembangkan. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan menargetkan luas tanam padi bisa bertambah dari 80  hektare menjadi 100 hektare.

Potensi ini terdapat di daerah Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur. Tanaman padi saat ini berada di kecamatan Balikpapan Timur dan Utara yakni padi sawah dan padi gunung.

Kepala Bidang Pangan, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Heria Prisni mengakui  lahan di Balikpapan cukup potensial untuk tanaman padi, hanya saja terkendala pengadaan air untuk tanam

Disamping itu menurunnya minat masyarakat menanam pagi terutama bagi kalangan generasi penerus.

“Kawasan yang potensial ada di Balikpapan Utara yang mencapai 25 hektare. Tapi  yang bisa ditanami hanya 9 hektare. Itu di Karang Joang. Di kelurahan Teritip, Balikpapan Timur juga ada,” kata Senin (25/2/2019).

Dia menyebutkan pada tahun lalu, Balikpapan telah merealisasikan luas tanam 62 hektare atau 70 persen dengan jumlah produksi 368 ton.

“Dalam satu hektare, Balikpapan mampu menghasilkan 6 ton gabah. Jumlah ini lebih baik dari rata-rata produksi sebelumnya di angka 4 ton perhektare,” tandasnya.

Dia mengungkapkan untuk  mewujudkan luas tanam 100 hektare, pemerintah  akan memperbaiki saluran irigasi air, mengantisipasi serangan hama, dan meningkatkan minat petani menanam padi.

“Banyak petani padi yang beralih ke tanam holtikultura seperti sayur dan buah-buahan karena tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak,” ujarnya.

Sementara untuk menghasil padi, petani butuh waktu yang lama yakni tiga bulan untuk masa tanam. Sedangkan pagi gunung mencapai 6-7 bulan.

 “Tanaman yang dihasilkan adalah padi sawah dengan masa tanam 3 bulan. Serta padi gunung dengan masa tanam 6-7 bulan,” bebernya.

Dari data juga diketahui, hasil produksi tanam padi kota Balikpapan hanya mampu memenuhi kebutuhan sebesar 0,05 persen dari kebutuhan beras. Kebutuhan beras di kota ini sebanyak 84 Kilogram/perkapita/ pertahun.

“Beras kita kan masih andalkan dari luar daerah sebanyak 61.152 ton pertahun,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.