Disdag Balikpapan Bakal Data Pengguna Elpiji 3 Kg, Warga Diimbau Daftar Ke Kelurahan

Kadis Perdagangan Balikpapan Haemusri Umar

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan meningkatkan kerjasama dengan Pertamina Patra Niaga untuk mengendalikan distribusi elpiji 3 Kg. 

Kepala Disdag Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan, hal ini untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 Kg yang sebelumnya dirasakan masyarakat Balikpapan. 

“Kuota elpiji 3 Kg kita di tahun 2022 sebanyak 19.938 metrik ton. Nah di tahun 2023 itu sebanyak 18.266 metrik ton. Jadi  kita memang kekurangan 4,5 persen atau 873 metrik ton. Saya sudah komunikasi dengan Pertamina Patra Niaga yang mengatakan sudah alasannya distribusi langsung ke rumah tangga. Saya pikir ada benarnya juga,” ujar Haemusri, dihubungi Senin (31/7/2023). 

Ia menerangkan, pada April dan Mei 2023 ada kelangkaan elpiji 3 Kg yang disebabkan pola distribusi antar daerah.  Haemusri mencontohkan, warga Samboja, Kutai Kertanegara, juga mengambil elpiji 3 Kg dari Balikpapan. Maka berkuranglah jatah Balikpapan. 

Alasan kedua, kata dia, bisa jadi karena proses dan rantai distribusi dari Pertamina Patra Niaga ke 11 agen di Balikpapan yang langsung didistribusi ke pangkalan. 

“Dari situ dilanjutkan ke toko-toko. Nah ketika sampai dipangkalan, di situ dia bermain. Bisa jadi pangkalan ini dia berkomunikasi dengan beberapa pihak. Contohnya ke restoran atau pengusaha, bisa jadi,” terangnya. 

Haemusri melanjutkan, untuk alternatif kebijakan yang harus dilakukan, maka saat periode Mei dan April, Disdag Balikpapan langsung melapor kepada Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud untuk mengambil tindakanan. Di mana Pemkot Balikpapan langsung menginisiasi operasi pasar. 

“Dalam operasi pasar, ada pangkalan yang dapat 560, ada yang 200, 180. Rata-rata 560 untuk agen yang besar. Itu terdistribusi ke 6 kecamatan,” katanya. 

Adapun alternatif kebijakan pemerintah saat ini, lanjut Haemusri, karena sudah landai maka sekarang yang harus diperbaiki terkait database yang disesuaikan dengan undang-undang. Di mana sebenarnya elpiji 3 Kg diperuntukkan usaha mikro. 

“Disamping itu juga disalurkan untuk supir angkot, nelayan. Dan sasarannya adalah rumah tangga. Kalau data itu dipegang, maka data itulah yang menjadi acuan distribusi elpiji 3 Kg,” ungkapnya. 

Menurutnya saat ini warga dengan pendapatan menengah dan kecil sudah menggunakan elpiji 3 Kg, padahal tidak sesuai peruntukkanya. 

Ia menyebut, Pemkot Balikpapan juga punya database di bagian ekonomi Pemkot Balikpapan. 

“Alamdulillah sekarang sudah normal. Nah ke depan saya bilang sama Pertamina hanya mengatur distribusi, pemerintah terkait dengan data,” katanya. 

Menurutnya pendataan itu sudah bisa diterapkan pada penyaluran solar bersubsidi, maka dipastikan data untuk penerima manfaat elpiji 3 Kg juga bisa dibuatkan datanya oleh pemerintah. 

“Misalnya jatah warga di Balikpapan 4 kali dalam satu bulan, maka itu saja jatahnya. Tukar ganti ke agen yang ada. Jadi tidak bisa double. Maka tabung elpiji 3 Kg yang beradar di mana-mana bisa ditarik dengan menggunakan aplikasi itu. Pertamina lagi membangun sistem itu, saya gaungkan juga,” katanya. 

Ia menyebut meski saat ini banyak pelaku usaha mikro yang tumbuh, namun mereka harus mendaftar dan divalidasi Pertamina maupun Pemkot Balikpapan. 

“Sekarang teman-teman sedang turun ke lapangan. Seberapa persen tingkat kerjasama kelurahan dan kecamatan  dengan pelaku usaha mikro,” tukasnya. 

Ia menyebut akan meningkatkan Koordinasi antara Pertamina Parta Niaga dengan Dinas Perdagangan, kelurahan dan kecamatan, yang harus sinergi terkait dengan pendataan. Karena yang tahu warga miskin adalah kelurahan.  

Ia mengimbau pengguna elpiji 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke kelurahan sebagai pengguna gas bersubsidi. 

“Sementara para pelaku usaha kita harapkan menggunakan gas 12 kilogram karena memang komersil. Silakan menggunakan itu dan jangan menggunakan elpiji 3 Kg. Masyarakat mampu harus peduli dan berbagi terkait penggunaan gas,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.