Disdikbud Akan Simulasi Sekolah di Zona Kuning, Siswa Guru Harus Rapid Test
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan pendataan sekolah yang masuk dalam zona kuning penyebarannya Covid untuk di simulasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Di Balikpapan Timur, ada tiga sekolah SMP 13, SMPIT Al Azhar dan Daru Nazza.
Sedangkan Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Kariangau terdapat SMP 16 dan SMP 21.
Pihaknya juga sudah melaporkan pendataan ini kepada wali Kota selaku Ketua Gugus Tugas. Terutama tempat tinggal siswa dan guru.
” Yang kita laporkan kondisi siswa, guru misal nya SMP 13 jumlah siswa 632 , ternyata dari data yang berada di kelurahan Tritip 65 persen. Sisanya 35 itu bukan warga Tritip, ” katanya usai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di aula pemkot, Senin siang (2/11/2020)
Begitu pula dengan di SMPIT Al Azhar, ada 206 anak. Dengan rasio pelajar setempat 57,28 persen. Kemudian yang dari luar sekitar 42 persen. “Kalau di SMP 16, siswanya berjumlah 399, hanya 42 persen yang dari dalam, sisanya dari luar. Termasuk gurunya,” katanya.
Atas dasar itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengusulkan kepada Disdik Balikpapan agar berkoordinasi dengan diskes Balikpapan. “Ada dua pola. Karena kelurahannya zona kuning, kita menerapkan dengan protokol kesehatan. Tadi yang di luar kelurahan Tritip atau Manggar bisa dilakukan dengan daring, sambil kita mengikuti perkembangan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga diminta melakukan rapid test siswa dan guru sebelum simulasi. “Kami sampaikan dulu data ini. Kita lihat alamatnya. Apakah nanti rapid test di puskesmas, atau petugas kesehatannya datang ke rumah-rumah,” ujarnya.
Tim gugus tugas juga merekomendasikan simulasi memprioritaskan anak yang berdomisili di kelurahan wilayah zona kuning itu. “Kalau hasil rapid test itu dinyatakan aman, baru bisa dilakukan simulasi,” tandasnya.
Namun waktu pelaksanaan simulasi, Muhaimin mengaku belum bisa memastikan, karena harus disiapkan matang.
“Kan tidak serta-merta. Tidak boleh juga buru-buru. Karena ini menyangkut kesehatan masyarakat,” tutupnya.
BACA JUGA