Dishub Balikpapan : Sebenarnya Kendaraan Diatas 10 Ton Tidak Boleh Masuk Dalam Kota
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kecelakaan turun Muara Rapak Balikpapan kembali terjadi. Kali ini truk kontainer menabrak minibus pada Minggu (16/07/2023) pagi.
Meskipun tak ada korban jiwa, namun kendaraan minibus mengalami rusak. Kejeadian berulang tersebut sangat disayangkan. Karena sudah banyak korban jiwa sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Adwar Kiskenda Putera mengatakan, kecelakaan tersebut karena out control sopir truk. Akibat kendaraan minus masuk jalur truk
“Karena kendaraan kijang itu masuk dijalur truk sehingga mobil itu ketika turunan itu si kijang (minibus) tiba-tiba ngerem, sehingga truk itu kaget,” ujarnya, Senin (17/07/2923)
“Jarak rem itu kan lumayan, hampir 3 meter. Makanya nyenggol kan. Tapi namanya barang besar gitu nyenggolnya lumayan kan, karena mobil kecil,”
Namun kemudian, kejadian tersebut langsung diselesaikan secara kekeluargaan dari kedua pihak. Karena masing-masing kendaraan ataupun sopr surat-suratnya lengkap
“Tapi cepat disterilkan, karena langsung diselesaikan secara kekeluaragaan kemudian kendaraanya lengkap saja,” ujarnya
Kejadian berulang itu menjadi evaluasi Dishub. Meskipun sebenarnya, kendaraan diatas 10 ton tidak boleh masuk dalam kota karena rawan terjadi kecelakaan berat/
“Kita evaluasi, sebenarnya kendaraan diatas 10 tn gak boleh lagi masuk dalam kota, itu evaluasi paling besarnya,” ujarnya
“Jadi semua kendaraan yang masuk tidak ada lagi kendaraan besar, semua pakai kedaraan engkel,”
Hanya saja kata dia, sulit karena masih ada proyek-proyek nasional yang memerlukan material dan diangkut oleh truklk-truk besar. Sementara tak ada fasilitas jalan lainnya.
“Tapi kan kita masih ada proyek-proyek nasional yang gak bisa kita hindari, yang kedua jalan kita baru itu saja” ujarnya
Harapannya, dengan kejadiantersebut masyarakat akan semakin sadar untuk berhati-hati berlalu lintas. Mematuhi semua rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di jalan-jalan.
“Semoga dengan kejadian-kejadian ini masyarakat akan semakin paham, bahawa itu ada jalur yang khusus memang truk, makanya kita coba tambah lagi marka-markanya,’ ujarnya
“Plang (larangan) itu sudah ada, Cuma kita dikasih rambu-rambu mengaindahkan. Kita dilarang parkir tetap saja parkir,dilarang setop tetap saja setop,”
Dia juga berharap segera dibangun fly over, selain melakuan rekayasa jalan. Dengan catatan masyarakat mematuhi lalu lintas. Meskipun risiko tetap ada, namun telah ada pencegahan.
“Harapan kira yang paling besar adalah fly over itu segera diwjudkan selain kita evaluasi rekayasa jalan itu,” ujarnya
BACA JUGA